Neo-Demokrasi
Politik Pemerintahan

Sosialisasikan Solusi Permodalan Syar’i Bagi Pelaku Usaha Mikro

Sosialisasi bantuan di wilayah Donowati, Sukomanunggal, Surabaya

Surabaya.NEODEMOKRASI.COM. Usaha mikro, kecil, (UKM) memberikan kontribusi signifikan terhadap  pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pandemi telah membuat pelaku usaha UKM menghadapi kendala yang sangat kompleks. Salah satunya,  kendala permodalan yang membuat usaha  tidak bisa berkembang. Berdasarkan data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),   ditemukan ada  47,13% pelaku UMKM yang  hanya mampu bertahan hingga Agustus 2020 sementara  72,02% usaha dmungkinkan  tutup pada November 2020 lalu. Hal ini terjadi karena  melemahnya ekonomi bangsa di tengah goncangan pandemi covid-19.

Kondisi keterpurukan  ini memicu meningkatnya  jumlah kemiskinan maupun  krisis di semua aspek. Utamanya  saat PPKM, di mana kebijakan social distancing  membatasi gerak dan mematikan usaha pelaku usaha kecil. Sejatinya,  kondisi yang menimpa masyarakat  kita adalah tanggung  jawab kita bersama. Untuk itu, hal paling krusial  yang dibutuhkan saat ini adalah bentuk bentuk  ikhtiar  untuk membangkitkan  ekonomi bangsa dan mendorong pelaku usaha skala mikro mampu  bertahan di tengah pandemi dengan bantuan modal usaha.

Warung warung  kecil dikampung  kampung dan  gang gang sempit di kota propinsi yang terjerat riba demi mempertahankan usaha kecilnya, adalah fakta  pahit yang  sebagian orang menutup mata. Mereka tak punya pilihan karena untuk bisa survived butuh suntikan modal usaha.  Motivasi inilah yang awalnya melatarbelakangi  Hj Lilik Hendarwati  untuk mengucurkan program koperasi pinjaman non riba. Harapannya   dengan penyaluran dana sosial ini mampu meringankan problematika ini dan menurunkan angka kemiskinan umat melalui pemberdayaan usaha mikro dari hulu hingga ke hilir.

“ Alhamdulillah ada lembaga sosial  yang siap membantu program permodalan tanpa riba. Ikhtiar  ini kami lakukan  dengan modal pribadi,  berupa solusi  permodalan yang syar’i yang tak memberatkan  serta menyemangati mereka untuk lebih giat berusaha selama pandemi . Kami yakin upaya yang kami sosialisasikan ini  akan mampu  meluaskan keberkahan dan kebermanfaatan  maksimal dan  membantu secara efektif  bagi  pelaku usaha warung kecil dan pedagang mikro. Nilainya tidak besar dari kisaran Rp 500 ribu-2,5 juta, tapi  Insya Allah ini juga mampu mencegah mereka kembali terjerat   hutang riba rentenir.” Tutur anggota DPRD Propinsi Jatim dari  PKS ini

Kegiatan sebar bantuan di wilaayh Ploso Timur Surabaya

Politisi perempuan PKS satu satunya di Fraksi FPBN ini juga berharap  terobosan  ini juga akan mampu mengetuk, mengajak dan menstimulasi   warga lain yang memiliki dana lebih agar terpanggil untuk ikut membantu warga yang membutuhkan , minimal warga yang tinggal di lingkungan terdekatnya.

“Selain solusi permodalan juga program  assesment/ pendampingan oleh para relawan yang disebar di beberapa wilayah secara berkala  baik bagaimana mengelola dan memaksimalkan modal maupun meningkatkan  usaha  sehingga hasilnya nanti akan  membuat mereka semakin mandiri dan  hidup dalam kondisi yang lebih baik.  Harapan kami, program ini akan menjadi pemberdayaan ekonomi umat yang berkesinambungan, juga menghadirkan kebermanfaatan dan keberkahan nyata”, tambahnya.

Ibu 6 anak ini juga menambahkan, pelaksanaan program tanggung jawab sosial ini sudah dinikmati sekitar 150 kk dari 3 kelurahan yang ada di wilayah Surabaaya.  Hal yang tak kalah penting,   yakni program sosialisasi untuk  merubah mindset para korban PHK agar bisa memiliki  semangat dan motivasi tinggi untuk  beralih  berwirausaha  secara  mandiri. Sehingga ia mampu berperan membantu mengurangi jumlah pengangguran dan penyandang  kemiskinan.   Juga  mensupport semangat  menciptakan pasar, sehingga bisa bangkit dan berkontribusi terhadap program pemberdayaan ummat.(nora)

 

 

Related posts

Sebanyak 89 Jabatan Eselon di Pemkab Sidoarjo Kosong

neodemokrasi

Reses Dapil 13. Soal Kelangkaan Pupuk Subsidi sampai Tuntutan Revisi Data Bansos

neodemokrasi

Wujudkan Presidensi Indonesia di G20 Bermakna, Bukan Sekedar EO Penghelatan Internasional

neodemokrasi