Neo-Demokrasi
Politik Pemerintahan

Sahat Tua Simanjuntak Gelar Reses di Trenggalek-Tulungagung

Kegiatan menampung aspirasi guru GTT dan P3K Trenggalek.

Trenggalek, NEODEMOKRASI.COM – Mengawali agenda masa reses II tahun 2020, anggota DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak menggelar berbagai acara di Dapil VI meliputi wilayah Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan dan Ngawi .

Hari pertama reses, ada tiga agenda utama yang dilakukan di Trenggalek danTulungagung. Pertama,  sosialisasi protokol kesehatan dan sanksi tegas bagi pelanggar. Kedua, menampung aspirasi para guru GTT dan P3K, Ketiga, pengukuhan struktur DPD Partai Golkar Kabupaten Trenggalek, dan upaya memanaskan mesin Partai Golkar. Hal ini dalam rangka memenangkan pasangan Cabup-Cawabup Moch. Nur Arifin (Ipin)-Syah M. Nata Negara(Arifin-Syah) pada Pilbup 9 November 2020.

Kegiatan pertama yang dihelat di kantor DPD Golkar Trenggalek, Acara ini juga dihadiri Ketua DPD Golkar Trenggalek  Arik Sri Wahyuni dan jajaran pengurus. Sahat mengingatkan pentingnya mematuhi protokol kesehatan di era tatanan baru .

Sahat Tua Simanjuntak yang juga menjabat wakil ketua DPRD Jatim dari Golkar ini menjelaskan secara gamblang terkait kebijakan kebijakan Pemprov Jatim dalam rangka melindungi masyarakat selama pandemi Covid-19, Selasa (15/9).

“ Harus diingat, pemerintah tidak main-main untuk menegakkan disiplin dalam rangka menekan pemyebaran Covid 19 ini agar tidak terus berlanjut. Ini dilakukan sambil menunggu vaksin ditemukan,” katanya.

Bagi yang ditemukan tidak memakai masker, akan didenda Rp 250 ribu. Nilai besaran denda di setiap daerah di Jatim bisa berbeda-beda. Dan sesuai aturan yang ditetapkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, masker harus menutupi hidung, mulut, hingga dagu. Sehingga memmberikan perlindungan maksimal bagi pengguna dan orang orang yang berinteraksi dengannya. “Jadi biasakan pakai masker dan jangan sampai lupa,” tegas politisi senior Golkar yang juga menjabat sekretaris DPD Golkar Jatim ini.

Agenda kegiatan reses berikutnya di hari yang sama digelar dii kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jatim wilayah Tulunggung-Trenggalek, Acara yang juga dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Prov Jatim wilayah Tulungagung Trenggalek Solikin, ketua PGRI Trenggalek dan beberapa guru.

Perwakilan guru wilayah Trenggalek, mengeluhkan minimnya kompensasi kesejahteraan yang diterima selama ini. Juga status GTT dan P3K yang sampai saat ini belum ada kejelasan.

“Soal status GTT (Guru Tidak Tetap) dan P3K (Pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) di Jatim sampai saat ini tidak ada kejelasan mengingat rendahnya kesejahteraan yang kami terima. Harapan kami, Pak Sahat bisa menampung aspirasi kami kaum guru di sini dan memperjuangkannya ke pemerintah pusat, sehingga permerintah memberikan perhatian khusus soal kejelasan status kami,” jelas Anwar, ketua PGRI Trenggalek mewakili rekan rekannya.

Masih menurut Anwar, kejelasan status para guru GTT ini sangat vital bagi kelangsungan profesi pendidik. Sehingga nantinya kalau ada program rekrutmen ASN , para guru GTT ini mendapat prioritas utama untuk diangkat.

Dia berharap Pemprov Jatim segera mengangkat guru P3K di tingkat kota dan kabupaten di wilayah Jatim yang selama ini juga tidak ada kejelasan. Termasuk kejelasan status kepegawaian para tenaga medis lulusan tenaga kesehatan di unit unit UKS yang ada di sekolah di wilayah Kabupaten Trenggalek.

Menerima banyaknya aspirasi, Sahat berkomitmen untuk menampung dan akan memperjuangkannya ke pemerintah pusat. Dia juga menjelaskan bahwa persoalan rekrutmen GTT dan P3K di wilayah Kabupaten Trenggalek adalah wewenang pemerintah pusat. Sementara wewenang dan tanggung jawab dirinya sebagai anggota wakil rakyat hanya sampai provinsi.

“Kalau ini terkait kebijakan peningkatan kesejahteraan para guru GTT dan P3K provinsi, saya sebagai wakil ketua DPRD Jatim tentunya akan dengan mudah bisa mengkoordinasikannya langsung dengan gubernur Jatim. Tujuannya agar segera membuat kebijakan terkait kesejahteraan guru di Jatim,” jelas Sahat.

Namun karena ini ranah pemerintah pusat, maka yang akan dia lakukan adalah mengoordinasikanya dengan pihak-pihak yang terkait terlebih dulu, agar bisa diteruskan ke pemerintah pusat.

Selama program reses berjalan, Sahat selalu menerapkan protokol kesehatan dan juga membagikan ribuan masker kepada para guru yang hadir di acara tersebut.

“Selalu jaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan jaga jarak. Itu utama,  terlebih dalam menekan penyebaran pandemi Covid-19. Saya mengajak para guru untuk menyukseskan kampanye bermasker di segala penjuru agar pandemi Covid-19 di Jatim bisa ditekan seminimal mungkin,” pesan Sahat saat menutup acara ini.(nor/dan)

Related posts

Parpol di Ngawi Kompak Dukung Ony-Antok

neodemokrasi

Golkar Kota Mojokerto Larang Anggotanya Kunker

Rizki

NasDem Jatim: KPU RI Jangan Khianati Rakyat untuk Berdemokrasi

neodemokrasi