Neo-Demokrasi
Headline Jatim

12 Desa/Kelurahan di Jatim Jadi Pemenang Lomba Destana 2021

Proses penilaian Lomba Desa/Kelurahan Tanggguh Bencana (Destana) Tingkat Provinsi Jatim.

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Setelah melalui berbagai tahapan penilaian, Tim Dewan Juri Lomba Desa/Kelurahan Tanggguh Bencana (Destana) Tingkat Provinsi Jatim akhirnya memutuskan 12 desa/kelurahan terbaik sebagai pemenang lomba tahun ini.

Dua belas desa/kelurahan pemenang tersebut terbagi dalam tiga kategori, yakni Pratama, Madya, dan Utama.

Untuk Kategori Pratama, empat Destana terbaik diraih Desa Kedung Panji, Kecamatan Lembeyan (Magetan), Desa Selok Anyar, Kecamatan Pasirian (Lumajang), Desa Centini, Kecamatan Laren (Lamongan), dan Desa Segulung, Kecamatan Dagangan (Kabupaten Madiun).

Sedang untuk Kategori Madya diraih Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran (Kota Probolinggo), Kelurahan Temas, Kecamatan Batu (Kota Batu), Desa Kalimalang, Kecamatan Sukorejo (Ponorogo), dan Desa Patemon, Kecamatan Pakem (Bondowoso).

Sementara, untuk Kategori Utama diraih Desa Duren, Kecamatan Sawahan (Nganjuk), Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran (Banyuwangi), Desa Ngampel, Kecamatan Balong (Ponorogo), dan Kelurahan Kedung Galeng, Kecamatan Wonoasih (Kota Probolinggo).

Keputusan itu ditetapkan dalam SK Gubernur Jatim Nomor 188/594/KPTS/013/2021 tentang Pemenang Lomba Destana Provinsi Jatim tahun 2021 tanggal 6 Oktober 2021.

Atas prestasi tersebut, para pemenang Lomba Destana akan menerima penghargaan berupa trofi juara, piagam, dan uang pembinaan dengan jumlah sesuai kategori masing-masing, yakni Rp 7,5 juta, Rp 10 juta, dan Rp 15 juta.

Rencananya, penyerahan trofi juara akan dilangsungkan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, bersamaan dengan Peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke-76, yang akan digelar Rabu (13/10).

Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa mengaku bangga dengan hasil yang diraih desa/kelurahan tangguh bencana di Jatim. Ia mengatakan, meski diselimuti suasana pandemi Covid-19, namun proses penilaian lomba Destana tahun ini tetap berlangsung secara ketat.

Dalam proses penjurian, BPBD Jatim juga tidak melakukan sendiri. Tapi melibatkan sejumlah OPD dan stakeholders terkait. Seperti Dinas Sosial, Dinkes, Dinas PMD, Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim, Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI), dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim.

Semua proses penjurian itu juga dilaksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan (prokes) ketat. Mulai dari penggunaan masker, cuci tangan, hingga mengatur jarak saat pertemuan.

“Bahkan, semua anggota tim penilai kita fasilitasi swab sebelum berangkat ke lokasi kunjungan lapangan,” tambah Budi Santosa didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Gatot Soebroto, Selasa (12/10).

Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa berharap, pelaksanaan Lomba Destana tahun ini mampu memotivasi desa/kelurahan lain dalam upaya peningkatan kapasitas warganya dalam menghadapi bencana.

Ia juga berharap, pemerintah kabupaten/kota di Jatim bisa terus mendorong dan melakukan pembinaan terhadap Destana di wilayahnya. Hal ini supaya melahirkan masyarakat yang tangguh saat terjadi bencana.

“Saya kira ini menjadi penting, sebagai upaya pengurangan risiko bencana di sejumlah daerah yang rawan terjadi bencana,” pungkasnya. (dan)

 

 

Related posts

Mahasiswa KKN UPN Veteran Jatim Gandeng UMKM Magersari

Rizki

Siswa SD di Tanggulangin Meninggal Dunia Usai Jalani Vaksin

Rizki

Wisudawan UKWMS, Unggul Berkarya dalam Prestasi

neodemokrasi