Surabaya – NEO DEMOKRASI – Komisi B DPRD Kota Surabaya berharap Piala Dunia U-20 tahun 2021 mampu mendongkrak ekonomi Kota Surabaya. Pada Piala Dunia U-20 ini, salah satu venuenya adalah di stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Ketua Komisi B Lutfiyah mendorong kepada Pemkot Surabaya agar memprioritaskan pedagang kaki lima, pelaku UKM, agar bisa diberikan lahan seperti bazar, di sekitar Stadion GBT selama event piala dunia U-20 berlangsung.
“Ini menjadi peluang untuk dongkrak perekonomian Kota Surabaya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, jika PKL dan UKM bisa berjualan di sekitar Stadion GBT saat Piala Dunia berlangsung, ini bisa mengangkat produk asli Surabaya ke tingkat internasional. “Yang penting kemasannya harus menarik dan modern, karena yang pasti pembelinya ada juga orang dari luar negeri,” tegasnya.
Politisi Partai Gerindra Kota Surabaya ini menerangkan, di Surabaya jumlah PKL ada 10 ribu lebih. Pihaknya mendorong Pemkot Surabaya mengoptimalkan agar bisa PKL dan pelaku UKM bisa berjualan di stadion.
“Yang penting tidak mengganggu akses jalan tamu-tamu dari luar negeri,” ujarnya kembali.
Selain itu, kata Lutfiyah, produk UKM khas Surabaya seperti suvernir wajib di displai di setiap lapak atau stan, supaya diminati tamu asing saat melihat pertandingan Piala Dunia U-20 di GBT.
“Jika perlu suvenirnya di tulis Surabaya-Indonesia, jadi bisa dikenal di seantero dunia.”terangnya.
Ia juga menambahkan, selain stand penjualan PKL, d seekitar stadion GBT perlu adanya money changer. Hal ini agar orang asing tidak bingung saat transaksi pembelian. Pemkot bisa kerjasama dengan Bank Indonesia atau money changer lainnya.
“Mumpung pelaksanaannya masih satu tahun lagi, Pemkot Surabaya harus mempersiapkan space area untuk para pedagang di sekitar stadion GBT.”ungkapnya.(jee/dan)