Neo-Demokrasi
Kesra

Pulang dari Kompetisi Robot, Puluhan Warga Blitar Diperiksa di RSUD

Para peserta ajang Robotic Internasional Malaysia-Singapura yang diperiksa di RSUD Ngudi Waluyo.

Blitar, NEO DEMOKRASI.COM – Puluhan peserta dan pendamping dari Pondok Pesantren Mambaus Sholihin 2 Blitar menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar. Mereka sebelumnya ikut berkompetisi di ajang Robotic Internasional Malaysia-Singapura,  5-10 Februari 2020 lalu.

“Pemeriksaan ini wajib dilakukan bagi setiap masyarakat sepulang dari luar negeri,” kata Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar, Endah Woro Utami, Kamis (13/2).

Menurutnya, pengecekan terhadap peserta lomba robotic ini dilakukan hanya sebatas memastikan tidak terkontaminasi Pmeumonia Coronavirus 2019-nCov. “Karena sebelumnya para peserta juga sudah melakukan proses screening di bandara dan dinyatakan negatif semua,” ungkapnya.

Langkah selanjutnya, peserta akan menjalani isolasi di rumah masing-masing selama 14 hari dan akan mendapatkan pemantauan dari pelayanan kesehatan setempat.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat tidak panik dan tidak berburuk sangka kepada para peserta lomba lantaran sejauh ini tidak ditemukan dugaan terjangkit virus Corona,” tandas Endah.

Sementara, muncul pesan berantai melalui media sosial di group WhatsApp (WA) terkait seorang suspect Virus Corona di (RSUD) dr. Mohammad Zyn, Sampang. Hal ini membuat resah sejumlah warga Kabupaten Sampang.

Menanggapi hal itu, Direktur RSUD dr. Muhammad Zyn, Titin Hamidah menyampaikan, bahwa isu suspect Virus Corona virus yang menyebar via chating di group WA tersebut, adalah tidak benar alias hoaks.

Sebab, pasien yang ada hanya terjangkit Tuberkulosis (TB) paru, dan tengah dirawat di ruang tulip atau perawatan paru. “Kami sudah melakukan klarifikasi, isu suspect Virus Corona tidak benar atau hoaks,” tandasnya, Kamis (13/2), dilansir dari beritajatim.com.

Sementara dari percakapan group WhatsApp, pasien yang dimaksud mengarah kepada warga Dusun Pesanggrahan, Desa Rapa Laok, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang,  yakni Laili Nadhiftul Fikriya (25). Dia  baru pulang dari Cina 1 Januari 2020 lalu.

Laili, mahasiswi magister jurusan International Relations, Shandong University, tinggal di asrama Kota Qingdao, Provinsi Shandong, Cina. Dia  pulang kampung lantaran ada peristiwa Virus Corona yang mewabah dari Kota Wuhan.

Ibu kandung Laili, Sri Astutik, mengaku ketenangan semua keluarganya terganggu akibat isu hoaks suspect Virus Corona kepada anaknya yang viral di media sosial.

Apalagi, kondisi terkini kesehatan Laili tetap normal tanpa gejala apapun dan bisa mengerjakan tugas kuliahnya. Sejak dari Cina sampai di Madura, tidak pernah masuk rumah sakit. “Selama ini, anak saya sehat dan berada di rumah,” terangnya.(dan)

Related posts

KUR Petani Milenial Bank BJB Dukung Kesejahteraan Petani

Rizki

Kabarhakam Tekankan Arahan Presiden soal PPKM Level 4

Rizki

SPAB SMAN 1 Kembangbahu Lamongan Tambah Pengetahuan Kebencanaan

Rizki