Surabaya. NEODEMOKRASI.COM. Mengamini definisi konsep santri yang dikemukakan KH.Musthofa Bisri, yakni Santri tidak hanya didominasi mereka yang tnggal di pesantren(mondok) saja. Tetapi siapapun yang berakhlak seperti santri ,maka dialah santri . Merujuk definisi ini, maka persoalan ahklak/moral menjadi sangat vital. Sehingga ke depan ia berharap persoalan ahlaqul karimah atau moral unggulan tetap menjadi identitas khas generasi muda bangsa.
“ Di Hari Santri Nasional ini mari bersama sama merefleksikan pemaknaan definisi santri yang lebih universal. Bagamana karakter khas santri yang identik memiliki ahlak yang baik, .selalu haus ilmu, bersikap santun, andap ashor, rendah hati, pengalaman, mengedepankan kejujuran dan sikap hormat yang tinggi baik kepada guru atau mereka yang usianya lebih senior tidak hanya dimiliki santri. Tetapi menjadi jati diri generasi muda bangsa Indonesia.. Bagaimana peringatan HSN yang tahun ini yang bertemakan Santri Siaga Jiwa dan Raga menginspirasi dan mengilhami kita semua terutama para generasi muda kita menjadi jiwa yang memiliki karakter santri atau mau merubah diri menjadi lebih baik, layaknya seorang santri“ jelas Hj Lilik Hendarwati, anggota Komisi C, DPRD Jatim dan PKS
Wakil rakyat yang berangkat dari dapil Jatim 1 Surabaya ini juga menjelaskan, kontribusi santri dalam turut memerdekakan bangsa ini dari penjajahan tertulis dalam tinta emas yang menggambarkan kisah heroik pertempuran 10 Novermber 1925 yang berhasil mengusir Sekutu henkang dari bumi Indonesia. Di mana saat itu, fatwa Resolusi Jihat bahwa perang melawan penjajah hukumnya fardhu ain(wajib bagi semuanya) yang dikeluarkan KH Hasyim Asy’ari mampu mengobarkan semangat arek arek Suroboyo dan memenangkan pertempuran fenomenal 10 Novemver 1945. Yang selanjutnya, sejarah perang yang melibatkan pejuang kyai dan para santri ini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.
*Santri menjadi harapan peradaban. Orang orang baik, bersih dan sholih dengan kemampuan ilmu mumpuni yang kelak akan memimpin bangsa ini dengan *ilmu dan iman* . Jawa Timur yang memiliki 6 ribu lebih peramtren dengan potensi 350 ribu lebih santri adalah gudangnya santri , Tentu, kita semua menaruh harapan besar kemajuan provinsi ini bisa dilahirkan dari para santri santri yang visioner untuk Jawa timur yang lebih baik. Bagaimanan kekayaan SDA yang ada di Jatim bisa dieksplorasi maksimal untuk kemaslahatan rakyat banyak. . Juga peningkatan kualitas SDM yang tertata makin berkualitas, berkapasitas dan berintegritas . Sehingga Jawa Timur menjadi sunrise gemah ripah lohjinawinya bumi Nusantara.” Ujar lulusan Fisika ,FMIPA, ITS ini.
HSN diperingati secara rutin sejak sejak 22 Oktober 2015 yang ditetaipan pressiden melalui Kepres Nomor 22 Tahun 2015, peringatan Hari Santri Nasional tahun lalu mengusung tema “Santri Sehat Indonesia Kuat” , sebagai presentasi besarnya upaya pesantren di Indonesia yang melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan pandemi. Sementara tahun ini Kementerian Agama RI mengangkat tema “Santri Siaga Jiwa dan Raga yang bermakna santri di seluruh Indonesia harus selalu siap siaga untuk menyerahkan jiwa dan raga guna membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.
Momentum bagi para santri untuk selalu berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil’alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia. Dengan memegang nilai-nilai luhur tersebut. Para santri tidak akan mudah goyah ketika diterjang godaan ideologi-ideologi tertentu yang berpotensi merusak moral dan mencederai image positif bangsa ini..(nora)