Neo-Demokrasi
Jatim

Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila di Sekolah Bung Karno Kecil

: Walikota Mojokerto mengikuti upacara lahirnya Pancasila di Sskolah Bung Karno semasa kecil.

Mojokerto, NEODEMOKRASI.COM – Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, Kota Mojokerto memperingati hari lahirnya Pancasila dengan suasana yang berbeda. Bertempat di SD Negeri Purwotengah, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari menggelar upacara secara virtual di sekolah mantan Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno sewaktu kecil, Senin (1/6).

Pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno, sapaan akrab Ir Soekarno, diberikan kesempatan memberikan pidato menyampaikan gagasan dasar negara dengan sebutan Pancasila. Mendengar pidato yang disampaikan, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) memutuskan untuk membentuk panitia kecil guna menyusun dasar negara dengan pedoman pidato yang disampaikan oleh Bung Karno. Hingga pada 18 Agustus 1945 (sidang PPKI 1) rumusan Pancasila tersebut dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia.

Dan melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional sejak tahun 2017. Untuk itu, melalui imbauan Kementerian Dalam Negeri, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, memperingati hari lahirnya Pancasila dengan upacara secara virtual yang terhubung secara langsung dengan pemerintah pusat dan provinsi.

“Kami sengaja memperingati hari lahirnya Pancasila di SD Negeri Purwotengah, sekolah masa kecilnya Bung Karno sewaktu tinggal di Kota Mojokerto. Ini sebagai wujud ungkapan syukur kepada beliau, karena telah melahirkan dasar negara Indonesia. Sekaligus mengenalkan kepada seluruh masyarakat dan generasi penerus, bahwa presiden pertama Indonesia, pernah tinggal di kota ini,” kata Ning Ita, sapaan akrab walikota.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Presiden RI pertama Ir Soekarno pernah mengenyam pendidikan di Mojokerto. Pada awalnya, Soekarno kecil menempuh pendidikan di wilayah Tulungagung sebelum akhirnya pindah ke Mojokerto. Kepindahan Soekarno ini tidak lepas karena Soekemi Sosrodihardjo, bapaknya, harus pindah tugas sebagai guru di Inlandsche School atau Sekolah Ongko Loro yang sekarang dikenal dengan SD Negeri Purwotengah.

Soekarno pun sempat mengenyam pendidikan di Sekolah Ongko Loro, yang notabennya merupakan sekolah khusus anak pribumi. Tak selang lama, Soekarno kecil pun pindah dari di Sekolah Ongko Loro dan merasakan duduk di bangku Europesche Lerge Shcool (ELS), yang sekarang dikenal sebagai SMP Negeri 2 Mojokerto. “Sekolah ini, ke depannya akan menjadi sebuah museum pendidikan tentang Bung Karno kecil,” imbuhnya. (dan)

Related posts

Wali Kota Bersyukur, Mojokerto Akhirnya Masuk Level 1

Rizki

SPAB SRPB Jatim di SMAN 1 Bangkalan Libatkan PMK dan PMI

Rizki

Terima Usulan Pelatihan Produk UMKM yang Bisa Tembus Pasar Internasional

neodemokrasi