Neo-Demokrasi
Jatim Politik Pemerintahan

Capaian Level Lamongan Berkat Sinergitas 3 Pilar. Kesadaran Masyarakat, Vaksinasi dan Pemerintah

Dr Ahmad Iwan Zuniah, Anggota Komisi B DPRD Jatim

Surabaya.NEODEMOKRASI.COM.Program percepatan vaksinasi di beberapa wilayah di Jatim, memberikan efek positif dalam menurunkan status level PPKM  di masing masing daerah. Berdasar data dari assesment situasi Covid-19 yang dirilis Kemenkes RI  saat ini  ada 6 wilayah di Jatim yang berstatus PPKM Level 1, Yakni, Gresik, Pasuruan, Lamongan., Sidoarjo,  Banyuwangi dan Jember. Jatim juga sudah bebas zona merah dan terlepas dari status PPKM  level 4. Senyampang vaksinasi terus digencarkan, masyarakat tidak boleh lengah prokes. Karena  masih ada 19 kota/kabupaten yang masih berstatus level 2, dan 13 lainnya berstatus lebel 3. Untuk itu masyarakat diharapkan tetap disiplin dalam mererapkan prokes, tertip gerakan 5M dan 3M.

Kabupaten Lamongan, adalah kabupaten yang paling awal dan berhasil memecahkan rekor PPKM Level 1 di Jatim. Status ini juga menjadikam Kabupaten Lamonngan menjadi peoneer di pulau Jawa. . Perbaikan status ini diperoleh, setalah data  assesment yang dirilis Kementerian Kesehatan terjadi kondisi penurunan kasus covid-19 yang signifikan di wilayah Lamongan. drastis. terjadi  Ini fakta menarik  mengingat   tradisi dan budaya masyarakat Lamongan yang agamis  dan gemar menggelar kegiatan kegiatan jam’iyah (perkumpulan) secara konsisten selama  masa pandemi.

“ Memang  masyarakat Lamomgan masih aktif menggelar jam’iyah jamiyah pengajian, tapi harus diingat bahwa kesadaran masyarakat untuk bersama sama menjaga dengan menerapkan prokes  ketat  selama beraktifitas, juga sangat tinggi.  Jadi kami tidak sekedar  melakukan ihtiyar  dhohir saja, tapi juga batin. Insya Allah hal ini juga  yang menjadi salah satu  kunci  terciptanya kondisi  stabil dan kondusif  dari virus covid-19 di Lamongan. Tentu saya sangat mengapreasi  gerakan pemerintah dalam menerapkan  program PPKM  di wilayah kami. Jadi  ini  hasil positif yang didapat dari sinergi  solid  antara masyarakat  Lamongan yang patuh prokes, antusias melakukan vaksinasi, dan  pemerintah , yang mewujutkan pencapaian status PPKM Level 1 ini” ‘ kata  Dr  Ahmad  Iwan Zunaih, Anggota Komisi B, DPRD Jatim dari fraksi Nasdem.

Gus Iwan Zunaih yang juga menjadi salah satu pengurus di pondok pesantren terbesar di Jatim, PP Sunan Drajat ini juga berharap status Level 1 ini akan stabil. Sehingga masyarakat  Lamongan yang mayoritas  petani dan berkebun bisa menjalankan aktifitas sehari harinya dengan tenang tanpa rasa was was. Kelancaran aktfitas masyarakat untuk kembali melakukan aktifitas normal akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi  di wilayah Lamongan. Ia  juga berharap pemerintah  jangan hanya gembor gembor masalah dhohir saja tapi harus diimbangi himbauan memperkuat ihtiyar batin.

Masih menurut lulusan  Universtas Al Zaituna, Tunisia ini,  pada dasarnya  phobia  masyarakat akan tertular virus covit-19, justru yang menjadi bumerang bagi masyarakat itu sendiri .Karena orang bisa terserang penyakit itu  kembali kepada jiwa dan keyakinan  masing masing.  Meskii fisiknya sehat  tetapi lemah secara psikis, bisa saja akhirnya tertular. Sebaliknya lemah fisik tapi memiliki optimisme tinggi, insys Alloh ia akan baik baik saja.

“ Saran saya  tetap jaga kondisi kesehatan masing masing, jangan phobia,  jangan pula abai dan  sembrono. Dalam beraktifitas tetap   berpedoman pada Inmendagri Nomor 39. Perkuat diri masing masing dengan ihtiyar dhohir dan batin agar tercipta  imunitas tubuh yang tangguh. Karena  virus apapun itu tidak akan mempan pada tubuh dengan  kondisi  antibodiy  bagus.  Nah salah satu upaya mendukung terbentuknya antibody yang kuat adalah dengan memenej keseimbangan kesehatan lahiriah dan  batiniah” saran bapak 5 anak  ini.

Sikap positif , patuh prokes  ketat dan semangat berihtiyar juga diterapkan di lingkungan santriwan santriwati PP Sunan Drajat. Hasilnya  meski  tetap konsisten mengaplikasikan model pembelajaran  PTM   sejak awal pandemi hingga saat ni. Pesanten ini tetap   steril dari  covid-19.  Bukan berarti  zero accident .  Program WAB Antigen ke 200 santri  yang digelar sebelumnya ditemukan  3 positif. Tetapi setelah dideteksi., yang terpapar ini  ketahuan baru  pulang dari daerah masing masing.

“ Di pesantren kami cukup aware  dan antisipatif terhadap bahaya virus corona. Baik menyediakan ruang isolasi mandiri secara khusus , maupun upaya tracing  dengan swab Antigen. Demikian juga program percepatan  vaksinasi total bagi setiap individu yang terlibat  di pesantren. Baik  pengasuh, jajaran pengurus, ustadz ustadzah, peserta didik , tukang masak sampai satpam.  Fokus kami lebih pada pengetatan akses para tamu dari luar yang mau masuk ke pondok,” tutupnya.(nora)

Related posts

SRPB Jatim Gelar Tahlil Online untuk Mengenang Jasa Relawan

Rizki

Jelang HUT Bhayangkara, Polresta Sidoarjo Ziarah ke TMP

neodemokrasi

Pangdam V Brawijaya Ingatkan Protokol Kesehatan di Pabrik Keramik

neodemokrasi