Wonosobo, NEODEMOKRASI.COM – Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) angkatan 1985 menyelenggarakan bakti sosial bertajuk Mencegah Stunting menuju Generasi Indonesia Sehat.
Kegiatan ini juga dalam rangka Dies Natalis Universitas Airlangga (Unair) ke-69 dan 110 tahun unggul pendidikan Fakultas Kedokteran (FK). Acara tersebut dilaksanakan di Agro Wisata Perkebunan Teh Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (28/10).
Sedangkan tema program ini adalah FK Unair Setia Berbakti pada Negeri. Inisiatif ini digulirkan serentak di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 100 peserta. Terdiri dari balita stunting, keluarga anak stunting, kader kesehatan, tenaga kesehatan, dan perwakilan dari puskesmas setempat.
Panitia pusat yang diwakili oleh alumnus FK Unair angkatan 1985, dr. Denik Wuryani mengungkapkan, kegiatan serentak ini mempunyai misi terfokus. Yakni meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat di Wonosobo. Khususnya di wilayah Kejajar yang menghadapi masalah stunting.
Acara ini juga menghadirkan narasumber ahli Prof Dr Madarina Julia, dr., Sp.A (K) yang membawakan topik Anakku Pendek, Stuntingkah dia?. Sedangkan Agustini Rizky Dhiniharia dr., SpOG membawakan materi Cegah Stunting dengan Pemberian ASI. Sementara, Dr Dominicus Husada, dr.,Sp.A (K) memberikan topik Menyelamatkan Anak dengan Imunisasi.
Acara dibuka oleh dr Akhmad Muzairi, M.Kes. Ia menjelaskan tentang tujuan acara ini “Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk mengatasi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang mendesak di Indonesia, khususnya stunting pada anak-anak,” tegasnya.
Melalui acara ini diharapkan para ibu yang memiliki anak stunting dapat memahami lebih dalam mengenai kondisi anaknya. Fokus utama kegiatan sosial ini antara lain penyuluhan kesehatan bagi balita stunting dengan didampingi keluarga dan kader kesehatan. Kemudian, edukasi menu sehat bagi anak stunting, serta pemberian makanan tambahan berbahan dasar produk lokal bagi balita stunting.
Pada sesi tanya jawab, para kader dan orang tua balita sangat antusias menggulirkan beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada beberapa narasumber ahli. Antusiasme ini diharapkan menjadi bekal kepada kader dan orang tua balita untuk lebih memahami tumbuh kembang anak yang baik. Para ibu yang memiliki anak stunting dapat memahami lebih dalam mengenai kondisi anaknya.
“Dengan mengambil pendekatan yang komprehensif, mulai dari edukasi tentang stunting hingga promosi manfaat ASI dan imunisasi, kami menandai langkah signifikan menuju masa depan Indonesia yang lebih sehat dan kuat,” ucap Denik Wuryani.
Menurutnya, mereka akan belajar tentang apa itu stunting, cara mencegahnya, cara mengelolanya, dan cara membesarkan anak. “Saya berharap ilmu ini dapat melahirkan generasi yang berprestasi,” pungkasnya.(dan)