Neo-Demokrasi
Headline Hukum dan kriminal

Dua Pelaku Penusukan di Lebak Timur Jadi Buron Polisi

Korban Edi Santoso menunjukkan luka tusuk di perutnya.

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Dua orang pelaku penusukan terhadapkorban Edi Santoso (46) menjadi buron Polsek Tambaksari. Keduanya adalah Ajie dan Arif, warga Jalan Lebak Timur III. Sedangkan Edi Santoso adalah warga Jalan Lebak Timur IV. Kejadian penusukan terjadi pada Minggu (24/12), sekitar pukul 17.30 WIB.

Edi Santoso alias Bambang ditusuk sebanyak dua kali dan mengenai perut kanan. Dia harus dilarikan ke RSU Soewandi. Pelaku penusukan tersebut adalah dua temannya yang dikenal oleh korban. Setelah tiga hari pasca penusukan, kini korban bisa pulang ke rumah.

Kepada Harian Bangsa, korban mengatakan bahwa kedua pelaku adalah teman lamanya dan kerap bersama pesta miras. “Saya kenal dua pelaku itu. Mereka adalah teman waktu dulu sering minum-minuman keras dan sudah tidak bertemu 5 tahun terakhir,” ujarnya, Rabu (27/12) ditemui di rumahnya.

Saat kejadian, menjelang Azan Magrib, korban keluar pintu depan rumah menuju lemari es dan akan meminum air putih. Tetiba dua pelaku masuk melalui pintu gerbang rumah. “Saya sempat kaget dan tanya ke pelaku, ‘kok dungaren ke sini’. Namun tiba-tiba Arif mencekik leher saya mengunakan kawat berduri. Sedangkan Adjie menusuk saya mengunakan pisau,” tambahnya.

Saat ditanya motif kedua pelaku, korban masih belum mengetahui. “Saya heran sudah lima tahun tidak bertemu, kok tiba-tiba dia menusuk saya. Yang disayangkan mereka melakukan penusukan di depan putrinya yang masih umur 10 tahun, dan putri saya sekarang masih trauma,” tutup Bambang.

Menurut Ketua RT 05 Nyoman, pihaknya memastikan bahwa kedua pelaku bukan warga asli. “Memang benar tuk Arif ini dulu adalah warga sini dan Adjie adalah warga sini. Tapi kartu keluarganya menumpang ke ketua RT yang lama, karena masih ada ikatan saudara,” ujar Nyoman.

Nyoman menceritakan bahwa Arif merupakan warga musiman yang telah diusir oleh penduduk sekitar. Alasan penduduk melakukan hal tersebut karena sepak terjang Timan selaku orang tua Arif dan membuat geram warga.

“Dulu Arif masih berumur 10 tahun atau sekitar tahun 1998, terjadi aksi kriminalitas KDRT yang dilakukan antara Timan dengan istrinya. Karena orang tuanya seperti itu, sehingga pertumbuhan Arif menjadi brutal. Saat dewasa Arif kerap melakukan perbuatan premanisme dan diusir oleh warga,” tambah Nyoman.

Sedangkan untuk Adjie sendiri adalah warga pendatang namun pindah kartu keluarga menjadi satu dengan Widodo. Widodo adalah ketua RT 05 Jalan Lebak Timur periode 2015-2021. “Jadi untuk Adjie beralamat di rumah mantan RT lama. Kalau dia biasa-biasa saja. Namun karena menganggur sehingga terbawa arus pergaulan Arif,” tutup Nyoman.

Kanit Reskrim Polsek Tambaksari AKP Aman Hasna mengatakan, perkembangan dari pengejaran pelaku penusukan, pihaknya tidak bisa menjelaskan secara rinci. “Sudah kami lakukan penggerebekan di rumahnya, ternyata keduanya sudah melarikan diri. Kabar terbaru keduanya bersembunyi di sekitaran Manukan dan Tubanan, Surabaya. Dari info itu masih kita pantau kebenarannya,” ujarnya.(dan)

Related posts

Memasuki Pancaroba, Jatim Mulai Rawan Bencana

Rizki

Jatim Fair Hybrid Dongkrak Penjualan UMKM

Rizki

Pengendara NMax Terobos Palang Pintu, Tewas Ditabrak KA Logawa

Rizki