Neo-Demokrasi
Kesra

Rapid Test Reaktif pada Pedagang Pasar dan Jamaah Masjid di Sidoarjo

Rapid test yang dilakukan kepada kepada pedagang Pasar Porong.

Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Untuk mengetahui penyebaran Virus Corona (Covid-19) di lokasi yang masih terdapat kerumunan massa, kembali dilakukan rapid test massal. Kali ini yang jadi sasaran adalah ratusan pedagang Pasar Porong Sidoarjo, Jumat (8/5) sore.

Dari sekitar 100 orang pedagang yang menjalani tes, hasilnya dua pedagang dinyatakan reaktif. Mereka selanjutnya akan menjalani swab tes di rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Sidoarjo. Karena yang memastikan positif covid-19 atau tidak adalah tes swab.

“Mereka tidak harus menjalani isolasi di tempat observasi. Sambil menunggu swab, disarankan melakukan karantina mandiri,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman, Sabtu (9/5).

Jika nanti hasil swab tesnya positif, dinas terkait akan menutup lapak pedagang tersebut, serta menutup blok sekitar lapak pedagang itu. Rsdiusnya sekitar 50 meter. Jadi tidak semua area pasar ditutup.

Sementara itu, dalam pelaksanaan rapid test massal di Pasar Porong, Polresta Sidoarjo juga terlihat melakukan pengamanan. Dari pantauan polisi, masih terlihat sejumlah pedagang dan pembeli melanggar aturan PSBB. Seperti tidak memakai masker dan sebagainya.

“Petugas langsung memberikan teguran tertulis kepada warga yang tidak pakai masker. Ke depan, diharapkan tidak berulang lagi,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.

Kapolresta Sidoarjo juga menilai sejauh ini kesadaran masyarakat Sidoarjo terhadap upaya pencegahan penyebaran covid-19 masih terbilang rendah.

Di berbagai lokasi, masih banyak warga berkerumun, menggelar Salat Tarawih dengan mengabaikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, nongkrong-nongkrong dan sebagainya. Padahal PSBB sudah berjalan sepuluh hari dan sosialisasi juga sudah terus digalakkan.

Rapid test tidak hanya dilakukan di pasar. Malam harinya, upaya sama juga dilakukan kepada jamaah Salat Tarawih di Masjid Nurul Huda, Janti, Waru, Sidoarjo.

“Di masjid ini hasilnya ada dua orang reaktif berdasar hasil rapid test, untuk kemudian selanjutnya yang bersangkutan mengikuti pemeriksaan swab,” lanjut Sumardji.

Ia juga mengatakan, rapid test bakal terus dilakukan dengan menyasar tempat-tempat yang masih dijumpai kerumunan massa. Hal ini sebagai upaya mendeteksi dimana terdapat potensi penyebaran Covid-19.(dan)

Related posts

Ikfina Dorong Pemanfaatan Bambu Claket Jadi Homestay

Rizki

Penderita DBD di Malang Tertinggi Jatim

neodemokrasi

Desa Kedungbanteng Kebanjiran Tiga Pekan

Rizki