Neo-Demokrasi
Opini

Peran Serta Percieved Organizational Support (POS) dalam Meningkatkan Performace Dosen di Masa Pandemi

Dr.Ir. Marsudi Lestariningsih, MSi ( Dosen Tetap STIESIA SURABAYA)

Dampak wabah virus corona (covid)-19 dapat dirasakan pada berbagai aspek kehidupan  dibidang  pendidikan, bisnis, ekonomi dan sumberdaya manusia. Pebisnis harus berpikir  dalam memasarkan produk, pendidik harus mengubah metode pembelajaran sehingga dapat transfer knowlege dari pendidik kepada siswa, individu sebagai sumberdaya manusia harus meningkatkan skill  dan stategi sebagai strategi agar mampu  bertahan ditengah pandemi virus corona. Khusus di bidang pendidikan pola pengajaran dalam waktu yang cukup singkat, mengalami suatu perubahan yang luar biasa, apalagi ketika diberlakukan social and physical distancing, dalam bentuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Untuk kesuksesan program pendidikan khususnya suatu perguruan tinggi perlu dipersiapkan segala  aspek, baik secara individu maupun  secara organisional. Persiapan yang dilakukan oleh setiap  induvidu harus mempersiapkan diri dalam menghadapinya,  agar dapat survive dan mampu untuk melakukan transformasi di berbagai bidang mengubah kebiasaan (habits)  yang diperlukan  berbagai  perpaduan unsur  yang meliputi beberapa aspek antara lain:  pengetahuan apa yang diperlukan,  bagaimana cara dan ketrampilan apa yang diperlukan  agar mampu melakukan transfer knowledge, dan  keinginan apa dan bagaimana yang  diharapkan dapat terwujud pada anak didik.

Agar dapat terjadi peningkatan kemampuan individu pada masyarakat maka perlu mewujudkan momentum yang positip dalam berbagai bidang diantaranya adalah  pertumbuhan ekonomi serta kebijakan transformasi ekonomi dengan meningkatkan kemampuan dalam berbagai bidang  antara lain perlunya penguasaan teknologi,  ketrampilan di berbagai bidang, sehingga dapat  diwujudkan  dalam pembentukan wirausahawan baru  (Yusuf Kalla)

Adanya Pandemic Covid-19  sangat berpengaruh pada dunia pendidikan,  pendidikan harus tetap berjalan, transfer knowledge  tidak boleh berhenti,  maka  harus melakukan suatu perubahan dalam metode pembelajaran, dengan terpaksa semua civitas pendidikan harus  mengubah  dan memaksa seluruh elemen  pada perguruan tinggi untuk melakukan inovasi baru  dibidang pendidikan  dan   pembelajaran dari sistem   tradisional  yaitu dengan cara tatap muka antara dosen dan mahasiswa, guru dan murid nya melakukan suatu perubahan system pembelajaran dengan metode online atau pendidikan dengan  menggunakan pembelajaran daring.

Ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi agar dapat merealisasikan pelaksanaan pendidikan secara daring antara lain:

  1. Perlunya  penyediaan investasi  dibidang  teknologi   digital
  2. Meningkatkan kemampuan individu, khususnya tenaga pendidik yang berkaitan dengan  menguasaan dan penggunaan teknologi.
  3. Bagi seluruh unsur pendidikan yang meliputi manajemen perguruan tinggi, dosen, karyawan mahasiswa dituntut untuk dapat mampu menggunakan teknologi.

Dalam rangka merealisasikan Pendidikan secara daring diperlukan waktu untuk menyesuaikan dan membangun kapabilitas technology kemampuan dosen, dan mahasiswa  dalam menggunakan teknologi dengan melakukan transver knowledge  dengan  memberikan training, literasi digital dan  upgrading session

Sistem Pendidikan secara daring harus dilakukan dan perlu dikelola dengan baik   disebabkan beberapa hal antara lain:

  1. Merupakan competitive advantage perguruan tinggi.
  2. Proses digitalisasi pembelajaran di dunia perguruan tinggi berjalan sangat cepat
  3. Teknologi adalah pemicu perubahan, tetapi desakan konsumen (mahasiswa, dosen, dan industri) juga mendorong perguruan tinggi untuk segera melakukan perubahan.
  4. Harus sukses karena apabila mengalami kegagalan maka perguruan tinggi akan  kehilangan momentum.

Di samping unsur individu juga diperlukan unsur organisasi berupa dukungan organisasi yaitu POS. Konsep utama POS adalah  hubungan timbal balik (Gouldner, 1960). Sedangkan Organizational Support Theory menyatakan bahwa anggota organisasi yang merasa bahwa organisasinya telah  memberikan  dukungan padanya,  maka  anggota organisasi  tersebut akan memberikan  dan mengaganti perlakuan tersebut dengan perilaku dan sikap yang mendukung organisasi (Rhoades dan Eisenberger, 2002).  Hal tersebut juga diperkuat dengan Social Exchange Theory yang menyatakan bahwa adanya hubungan timbal balik dari anggota organisasi untuk membalas dukungan organisasi  dengan jalan  membantu mewujudkan  tujuan dan pencapaian organisasi (Organ et al., 2006)

 POS dikembangkan oleh Rhoades dan Eisenberger (2002) yang menyatakan bahwa terdapat persepsi positif yang diterima oleh karyawan dalam organisasi  adalah:

  1. Valuation of employee’s contribution adalah merupakan persepsi karyawan pada organisasi yang dapat meningkatkan rasa percaya diri karyawan yang disebabkan aleh pemberian penghargaan yang diberikan oleh organisasi pada kontribusi yang telah diberikan oleh perusahaan.
  2. Care of Employees’ wellbeing yang merupakan persepsi karyawan atas  perhatian yang  dinerikan organisasi pada kwalitas  kehidupan mereka.  

Dosen maupun karyawan yang mendapat dukungan organisasi  cenderung menunjukkan sifat  dan suasana hati yang bahagia dan positif, dengan dukungan tersebut  dapat  meningkatkan  terwujudnya  employe performance. Penyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Lestariningsih (2017) yang menyatakan bahwa POS berpengaruh signifikan dan positif terhadap performance dosen. Sedangkan dukungan penelitian lain telah dilakukan oleh (Chen, Z et al., 2009), Cullen et al., (2014), Byrne dan Hochwarter (2008) yang menyatakan bahwa POS berpengaruh positif dan signifikan terhadap employe performance.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka perlu adanya dukungan yang terus menerus dilakukan oleh organisasi kepada dosen, dengan diwujudkan dalam bentuk penghargaan kepada dosen yang berprestasi dan peningkatan kesejahteraan pada dosen sehingga adanya rasa bangga terhadap prestasi yang dapat dicapai oleh dosen  maupun pendidik yang berperan dalam meningkatkan  martabat  Bangsa dan Negara Indonesia tercinta.

Refferensi:

  1. Byrne, Z.S. dan Hochwarter, W.A. 2008 Perceived Organization Support and Performance: Relationships across levels of organizational cynicism. Journal of Managerial Psychology, 23(1),54-72.
  2. Chen, Z., Eisenberger, R., Johnson, K.M. Sucharski, L.L, Aselage, J. 2009. Perceived Organizational Support and Extra- role performance: Wich leads to which? The Journal of Social Psychology, 149(1), 119-124.
  3. Goulner, A.W.1960.The norm of reciprocity: A preliminary Statement, American Sociological Review, No.25, pp.161-178.
  4. Lestariningsih, M. 2017. Self Efficacy, Achievement Motivation, Effective Commitment dan Pengaruhnya terhadap Performance dengan moderasi Percieved Organizational Support. Studi pada dosen  Perguruan Tinggi Swasta  terakreditasi A Kopertis Wilayah VII. Jawa Timur. Disertasi. Program Doktor. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya.

 

Related posts

Pandemi Covid 19 dalam Perspektif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

neodemokrasi

Pandemi Kapankah Berakhir?

neodemokrasi

Kecelakaan Kapal Marak, Izin Berlayar Masih Rancu

Rizki