Neo-Demokrasi
Gaya Hidup Headline

Langkah Aman Bermobil Transmisi Otomatis

Hampir sebagian besar penguna mobil matic mengganggap tanpa perawatan dibanding dengan mobil bertransmisi manual.

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Mengemudikan mobil yang memiliki sistem transmisi otomatis atau matik selain lebih mudah dikendarai, juga memiliki beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kebiasaan sebagain driver yang menggunakan kaki kiri ketika menginjak pedal rem.

Padahal, hal tersebut jelas salah besar lantaran membahayakan pengemudi serta penumpang lainnya dalam melakukan perjalanan. Melakukan pengereman dengan menggunakan kaki kiri dapat menimbulkan missed feeling dan akan menjadi berbahaya. Selain itu, pengemudi juga dapat secara tidak sengaja menginjak pedal rem dan gas di saat yang bersamaan. Hal ini dapat mempersingkat usia komponen seperti clutch pada transmisi otomatis.

“Pasalnya pada posisi itu kopling dalam kondisi bekerja atau berputar, tetapi daya geraknya ditahan oleh tekanan rem,” papar Aftersales Support – Astra Peugeot Samsudin, Jumat (2/9).

Driver yang sudah terbiasa menggunakan mobil transmisi manual, kaki kiri mereka sudah terbiasa menginjak tuas pedal kopeling sangat dalam. Namun bila dilakukan hal serupa terhadap pedal rem saat menggunakan mobil matic, dikhawatirkan mobil akan berhenti secara mendadak. Jelas hal ini dapat membahayakan diri sendiri juga orang lain.

Menurut Samsudin, kadar feeling antara kaki kanan dan kiri saat melakukan pengereman dengan mobil matic sangat berbeda. Apalagi saat mengoperasikan mobil manual, kaki kanan lebih aktif buat tekan pedal rem. Sehingga sebaiknya untuk selalu menggunakan kaki kanan untuk mengoperasikan pedal gas dan pedal rem secara bergantian.

Demikian pula mengenai hal perawatan. Sepintas memang, seolah mobil matic tanpa perawatan. Hampir sebagian besar penguna mobil matic mengganggap tanpa perawatan dibanding dengan mobil bertransmisi manual.

Mobil bertansmisi otomatis juga butuh melakukan perawatan sistem transmisi. Yaitu perawatan terhadap oli transmisi, oli transmisi jaman sekarang sudah memakai jenis Long Life yang artinya memiliki usia pakai yang panjang dan hanya menambah jika terjadi kekurangan yang disebabkan oleh kebocoran. Namun untuk menjaga agar transmisi kendaraan lebih awet dan performa lebih terjaga, tetap disarankan agar oli transmisi diganti per 40 ribu kilometer karena kondisi lalulintas dan suhu yang tinggi.(dan)

Related posts

Puluhan Knalpot Brong Dihancurkan di Polresta Sidoarjo

Rizki

Mal Pelayanan Publik Virtual Pertama di Jatim Diluncurkan

Rizki

PLN Targetkan Jadi Perusahaan Listrik Terkemuka Se-Asia Tenggara

Rizki