Neo-Demokrasi
Jatim

Kapal Pesiar Viking Sun Akhirnya Batal Bersandar di Tanjung Perak

Kapal pesiar Viking Sun yang dilarang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak. (Foto: Istimewa)

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Akhirnya kedatangan kapal pesiar Viking Sun di Surabaya, dibatalkan. Rencananya, kapal akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak pada Jumat (6/3) besok. Namun akhinya kedatangannya dibatalkan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

“Kami rapat di kawasan Syahbandar Tanjung Perak dengan pihak Pemkot Surabaya, Pemprov Jawa Timur, instansi terkait kemaritiman, Polda Jawa Timur, polres, dan otoritas pelabuhan,” ungkap Kabid Kerja Sama Penjagaan, Patroli dan Penyidikan Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Perak Rony Fahmi, Kamis (5/3).

Dari hasil rapat dengan KKP juga, lanjut Rony, kedatangan kapal Viking Sun di Pelabuhan Tanjung Perak dibatalkan. Rony menyampaikan, keputusan itu diambil oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini sendiri. Dia mengkhawatirkan kedatangan kapal Viking Sun akan meresahkan masyarakat.

“Keputusan diambil oleh Ibu Walikota bahwa kapal tersebut sudah mulai masuk di Surabaya. Pertama, melindungi dan siaga antisipasi penyebaran Corona. Kedua, takutnya di atas kapal tersebut ada penumpang atau awak yang membuat masyarakat gelisah seperti yang saat ini sudah terjadi,” tambahnya, seperti dilansir suarasurabaya.net.

Sementara ini, larangan bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak hanya berlaku untuk kapal pesiar Viking Sun. Selebihnya, Rony mengaku masih akan membahas lebih lanjut dengan beberapa jajaran berwenang pada hari ini.

Sebelumnya, pada Rabu (4/3) lalu, kemarin, Tri Rismaharini meminta agar kapal pesiar Viking Sun tidak bersandar di Surabaya. Ini disampaikannya dalam surat yang dikirimkan Pemkot Surabaya kepada empat pihak. Di antaranya   Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak, dan Dirut PT. Pelindo III.

Dalam surat tersebut, Risma mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa ada dua orang yang menderita sakit demam, batuk, dan pilek. Kedua, penumpang tersebut memiliki riwayat perjalanan ke New Caledonia dan Australia, yang menjadi salah satu negara terjangkit Virus Corona.(dan)

Related posts

Transaksi Tokopedia E-Samsat di Jatim Naik 12 Kali Lipat

Rizki

Atlet Cabor Pencak Silat Pasuruan Minta Pemerintah Fasilitasi Sarana Prasarana Latihan

neodemokrasi

Pemkab Mojokerto MoU dengan Universitas Surabaya

Rizki