Neo-Demokrasi
Ekbis Jatim

Gelar Media Gathering, Bank Jatim Ajak Wartawan Kunjungi Pemenang UMKM Award

Ferdian Timur Setya Nugraha dan Rizyana Mirda berfoto bersama wartawan di AMKE

Batu.NEODEMOKRASI.COM. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) terus berupaya untuk menstimulasi program program pemberdayaan masyarakat melalui program ekonomi kreatif sebagai upaya untuk menghidupkan ekonomi di masa pandemi. Salah satu langkah proaktif yang terus dilakukan yakni, mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) program bantuan pembiayaan dari Bank Jatim ini diharapkan mampu memberikan dampak positif kepada para penggiat UMKM. Solusi permodalan sebagai unsur paling vital dalam memulai usaha ini ditargetkan mampu memperkokoh dan memperluas skala usaha dan penciptaan lapangan kerja baru di masa pandemi,

Adalah AMKE (Areal Model Konservasi Edukasi) salah satu UMKM binaan Bank Jatim yang berhasil memenangkan UMKM Award Bank Jatim 2021, ajang penganugerahan UMKM Award yang digelar Bank Jatim secara khusus untuk memberikan apresiasi kepada para penggiat UMKM. Selain kreatif dalam menyediakan layanan fasilitas untuk menggaet wisatawan, mulai aneka edukasi alam, pembibitan, peternakan dan perkebunan, AMKE juga mampu mengkreasikan beberaga produk oleh oleh dari bahan dasar umbi Porang. Juga produksi makanan favorit bakso. Sebagai hadiah, atas keberhasilan memenangkan UMKM Award Bank Jatim 2021, AMKE mendapat bantuan dan pendampingan dari Bank Jatim berupa alat suling untuk produksi minyak atsiri dan madu.

Areal Model Konservasi Edukasi (AMKE), adalah salah satu UMKM binaan Bank Jatim di antara beberapa UMKM binaan lainnya yang tersebar di beberapa kota dan kabupaten di Jatim. AMKE dipilih sebagai lokasi kunjungan Bank Jatim bersama wartawan dari sekitar 50 media cetak dan online dalam acara Media Gathering Bank Jatim yang digelar 10-11 Desember 2021. UMKM ini berdiri pada 2018 dan berlokasi di lereng gunung Panderman, tepatnya di desa Oro Oro Ombo, Batu Malang . Selain menjadi pusat edukasi alam, tempat refreshing, penangkaran kambing etawa, juga ratusan tanaman buah dan varian rimpang. Saat ini, UMKM ini juga memiliki beberapa produk unggulan yang dikreasikan dari campuran olahan tepung porang. Juga produksi pupuk, minyak Atsiri dan Madu. Bersama Bank Jatim, ke depan AMKE akan terus berbenah dan berkembang untuk meningkatkan potensi agar bisa menarik lebih banyak pengunjung.

Selain fasilitas dan wahana pendidikan, AMKE juga mengfasilitasi pembelajaran terkait proses produksi makanan kecil berbahan porang sebagai bahan dasar bakso dan berbagai jenis makanan lainnya. Saat ini AMKE sudah memiliki 17 wahana edukasi yang bisa dinikmati pengunjung dan 7 wahana pertanian (pembibitan dan peternakan). Juga wahana bermain untuk anak anak, wisata kuliner dan tanaman hias.Menurut Sri Asih, Penyuluh Kehutanan dan Pendamping serta Pimpinan Pengelola AMKE, selama dihantam pandemi AMKE juga mengalami penurunan omset sangat drastis. Jangankan pemberlian bibit atau pupuk, kunjungan untuk pemanfaatan sarana edukasi juga nihil. Ini karena pengelola AMKE juga memberlakukan penutupan sementara waktu, terkait kepatuhan dalam mengikuti aturan kebijakan pemberlakuan PPKM.

Menyiasati kosongnya omset dan pemasukan, AMKE terus berkreatiftas untuk bisa mendapatkan omset dari produk lainnya. Misalnya, mengembangkan produk minyak Atsiri, produksi pupuk tanaman, budidaya kambing etawa berbagai jenis, juga produksi madu, yang kesemuaya dijual dan bisa dibeli pengunjuang atau masyakat umum. Selain itu, kreasi olahan aneka makanan kecil dan snack dari olahan yang berbahan dasar umbi Porang, cukup laku Juga kreasi bakso dan aneka isian seperti tahu, siomai dan mi yang dikreasikan dari campuran bahan tepung porang yang menjadi andalan untuk wisata kuliner di wilayah itu.

“Awalnya, usaha yang dikelola bersama warga masyarakat sekitar dan para perangkat desa dii wilayah sekitar lokasi AMKE ini fokus pengembangan aneka macam bibit buah dan rimpang. Seiring masuknya tambahan modal dari kredit KUR Bank Jatim, kamipun merambah produkisi pupuk tanaman. Dan perlahan berkembang dengan menyediakan fasilitas dan sarana edukasi bagi pelajar atau masyarakat umum. Omset yang masuk berasal dari pembeliaan bbit oleh instansi pemerintah dan swasta untuk kegiatan tanam pohon massal, juga persewaan wahana edukasi” jelasnya di sela sela kunjungan jajaran direksi Bank Jatim, yakni Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur Setya Nugraha dan Direktur Risiko Bisnis Bank Jatim, Rizyana Mirda, Minggu (12/12/)

“Seiring membaiknya level PPKM di wilayah Batu, Malang, kami juga mulai membuka kembali secara normal. Dan kunjungan dari beberapa masyarakat baik dari wilayah Malang atau wilayah lainpun sudah mulai berdatangan”

” Kita semua sudah melihat langsung potensi dan peluang yang dimiliki AMKE untuk bisa menarik wisatawan dan para pengunjung.. Kami optimis UMKM AMKE ini bisa bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi untuk menghasilkan omset lebih baik.. Untuk itu, kami dari Bank Jatm juga sudah menyiapkan pendampingan untuk meningkatkan jumlah pengunjung dengan tetap menerapkan prokes ketat. Kami juga siap branding Bank Jatim disini,” tutur Direktur Risiko Bisnis Bank Jatim, Rizyana Mirda.(nora)

Related posts

Livin’ by Mandiri Hadirkan Pesta Kopi Mandiri 2022

Rizki

Berkarya Dalam Sunyi, Tetap Sepenuh Hati

neodemokrasi

PTPN XI Genjot Penjualan Retail Gupalas

Rizki