Neo-Demokrasi
Ekbis

Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Melambung

Tim Satgas Pangan melakukan inspeksi mendadak untuk memantau harga cabai ke Pasar Baru, Kota Probolinggo.

Probolinggo, NEODEMOKRASI.COM – Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo, melambung hingga mencapai Rp 85 ribu per kilogram dibandingkan sepekan lalu yang harganya masih di kisaran Rp 55 ribu per kilogram.

“Harga cabai rawit masih mahal, yakni Rp85 ribu per kilogram karena pasokan yang terbatas,” kata salah seorang pedagang sayuran bernama Husna di Pasar Baru, Kota Probolinggo, Jumat (19/2).

Komoditas bahan baku sambal tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada Januari 2021, yakni kisaran Rp80 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram.

“Kami tidak membeli cabai pada tengkulak dengan jumlah besar karena takut membusuk jika terlalu lama tidak laku terjual di pasar,” tuturnya.

Husna mengatakan, cabai rawit sret yang dijualnya murni dan tidak ada campuran cabai hijau, sehingga harga cabainya mencapai Rp 85 ribu per kilogram. Namun terkadang pedagang lain mencampur dengan cabai hijau, sehingga harganya lebih murah.

“Sebenarnya harga cabai hari ini sudah mulai turun menjadi Rp 85 ribu karena sebelumnya sempat mencapai Rp 90 ribu per kilogram. Sedangkan cabai hijau harganya Rp 45 ribu per kilogram,” katanya.

Harga cabai rawit di tiga pasar tradisional di Kota Probolinggo juga berbeda per Jumat ini. Di Pasar Baru harganya Rp 85 ribu per kilogram, di Pasar Wonoasih mengalami penurunan dari Rp 80 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Sedangkan di Pasar Kronong sebesar Rp 80 ribu per kilogram.

Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Fitriawati mengatakan, Tim Satgas Pangan sudah melakukan inspeksi mendadak terkait dengan kenaikan harga cabai yang cukup signifikan selama sepekan terakhir.

“Hasil inspeksi mendadak ternyata stok cabai dari luar berkurang dan produksi dari petani juga banyak yang gagal panen. Ssehingga menjadi salah satu penyebab tingginya harga cabai di pasar tradisional Kota Probolinggo,” tuturnya.

Ia mengatakan, pihaknya juga memastikan tidak ada penimbunan cabai terkait dengan kenaikan harga komoditas itu. Mahalnya cabai karena dipicu oleh terbatasnya stok dari beberapa daerah yang biasa mengirim ke Kota Probolinggo.(dan)

 

Related posts

Astra Peugeot Beri Program Mudik Lebaran

Rizki

Semen Indonesia Bantu Tenaga Medis RS dan Puskesmas di Tuban

neodemokrasi

Tokopedia Ajak Digitalisasi UMKM Home and Living

Rizki