Neo-Demokrasi
Jatim Politik Pemerintahan Umum

Muzammil Syafii : “Antisipasi Munculnya Benih Radikalisme dengan Tingkatkan Pemahaman Nilai Nilai Pancasila.”

Drs H Muzammil Syafii, SH.MSi menyampaikan makalahnya di seminar Wawasan Kebangsaan

Pasuruan. NEODEMOKRASI.COM. Muncul dan tumbuhnya faham Liberalisme dan Radikalisme  di kalangan generasi muda Indonesia menyisakan kekhawatiran dan persoalan  serius  yang mengancam   eksistensi Pancasila sebagai ideologi bangsa.  Bagaimana upaya mengantisipasi dan menguatkan moral karakter pemuda inilah yang mendasari digelarnya  seminar  Wawasan Kebangsaan  bertema  Penguatan Nilai Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa  oleh DPRD Provinsi Jatim .  Acara yang diikuti  125 peserta  dan menghadirkan 2 narsum utama yakni, H Muzammil  Syafii, SH. MSI, selaku Ketua Fraksi Partai NasDem  DPRD Jatim dan Eko  Suryono, SH.  anggota  DPRD Kabupaten Pasuruan dari Fraksi NasDem  berlangsung di Hotel Horison, Pasuruan. Bertindak sebagai moderator  acara,  DR Choirul Huda, dari LPBH NU.

Mayoritas s peserta  terdiri dari struktural pengurus MWC NU setempat, Pengurus Partai NasDem dan LPBH, serta tokoh masyarakat  yang berasal dari  wilayah Kecamatan Lekok, Grati dan Nguling,. Pasuruan

Dalam kesempatan  menyampaikan paparannya,  Muzammil Syafiri  memberikan uraian tentang bahaya yang mengancam Bangsa Indonesia akibat  faham  Liberalisme dan Radikalisme yang  rentan mengancam eksistensi Pancasila sebagai ideologi bangsa.  Pihaknya berpendapat,  jika  persoalan serius ini tidak diantisipasi secara  komprehensif  maka akan berakibat fatal  yang akan mengancam  persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim ini juga menambahkan bahwa, sebenarnya,  faham Radikalisme ada di berbagai belahan negara dan ada di semua agama. Fenomena Kecenderungan  pelaku radikalisme sering dikaitkan dengan jumlah penganut agama terbanyak di suatu negara. Sebagai contoh, , karena di Indonesia mayoritas penduduknya beragama islam maka dimungkinkan radikalisme dilakukan oleh orang muslim. Sementara di India yang mayoritas beragama Hindu, maka dilakukan oleh orang Hindu . Demikian halnya di  Thailand ,  oleh orang Budha dan belahan dunia  yang dilakukan oleh orang Kristen dan Katolik.

Maka sebagai upaya melakukan deradikalisasi bisa dilakukan dengan memberikan pemahaman agar secara benar, Islam sebagai Rohmatan Lil alamin dan Islam wasatiyah atau islam moderat kepada masyarakat diberikan melalui pendidikan formal dan non formal juga pengajian pengajian yang diberikan oleh narsum yang kompeten di bidangnya. Termasuk memberikan pemahaman secara utuh tentang nilai nilai Pancasila secara benar pada masyarakat  melalui acara semacam ini.

Perlu juga ada pembatasan atas kebebasan mengakses di Internet faham faham yang berpotensi memicu munculnya terorisme dan radikalisme. Negara  harus  hadir dalam mengantisipasi munculnya gerakan gerakan yang mengarah pada Terorisme dan Radikalisme.

“‘Pemerintah  juga hendaknya berusaha semaksimal mungkin dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat karena sikap radikal muncul ketika kemiskinan dan perbedaan yang mencolok antara di kaya dan miskin. Demikian juga, bentuk keadilan masyarakat harus terus diupayakan agar tumbuh kepercayaan pada Pemerintah,  hal hal ini sangat krusial dan  dapat menutup ruang bagi berkembangnya faham radikal”  tegas Muzammil Syafii.(nora)

 

Related posts

Keluarga KRI Nanggala 402 Dapat 53 Rumah

Rizki

Pasar Tradisional di Sidoarjo Amburadul, Pedagang Wadul

Rizki

Panglima TNI dan Kapolri Lihat Posko PPKM Desa Sawotratap

Rizki