Neo-Demokrasi
Pilkada

Sukma dan Masykuri Bersaing Ketat dalam Survei Pilkada Kediri

Manager Operasional ASTI Baehaki Sirajd.

Kediri, NEODEMOKRASI.COM – Pemasangan gambar dan baliho dalam Pilkada Kediri 2020 ternyata tidak menjadi pertimbangan penting bagi warga. Warga inginnya calon bupati yang turun langsung ditengah-tengah warga.

Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan Akurat Survey Terukur Indonesia (ASTI). Dalam pemaparannya di Hotel Front One Katang, Kediri, Rabu (12/2), Manager Operasional ASTI Baehaki Sirajd mengatakan,pihaknya telah melakukan survei di 100 desa di 26 kecamatan di Kabupaten Kediri. Populasi survei ini adalah seluruh WNI di Kabupaten Kediri yang telah punya hak pilih.

Menurut Baehaki, ASTI telah melakukan survei prapilkada dengan tema “Sosok Pemimpin dan Harapan Masyarakat Kabupaten Kediri di Masa Mendatang”. Survei ini dilakukan  pada akhir bulan Januari 2020 hingga awal Februari 2020.

“Responden yang terpilih secara prosedur dan memenuhi syarat akan diwawancari lewat tatap muka serta ditetapkan dengan menggunakan metode Multistage Random Sampling,” ungkapnya.

Tujuan survei ini untuk melihat persepsi publik terhadap kinerja Pemkab Kediri yang hampir 5 tahun berjalan. Selain itu, untuk mengetahui siapa saja nama tokoh di Kabupaten Kediri yang mempunyai peluang menang dalam Pilbup 2020. Juga ntuk mengukur tingkat popularitas, like-ability, dan elektabilitas.

Setelah disurvei tokoh yang paling populer adalah Masykuri 80,3 persen disusul dr. Sukma Sahadewa 76,6 persen, Mujahid 72,7 persen, Insaf Budi Wibowo 66,8 persen, HM. Ridwan 58,4 persen, Hanindhito Pramana 53,7 persen, Hj. Yekti Murih Wiyati 48,8 persen,  dan Eko Ediyono 46,5 persen.

Namun, bila Pilkada Kediri diselenggarakan sekarang, berdasarkan elektabilitas calon bupati,  maka pemenangnya adalah dr. Sukma Sahadewa yang memperoleh 12,6 persen. Disusul oleh Masykuri 11,4  persen, Mujahid 8,3 persen, HM. Ridwan 4,2 persen, Insaf Budi Wibowo 2,8 persen, Hanindhito Pramana 1,7 persen, Yekti Murih Wiyati 1,2 persen, dan Eko Ediyono 0,8  persen.

“Tapi sayang swing voters mencapai 57 persen. Ini menjadi tantangan bagi KPU Kabupaten Kediri agar semakin masif dalam melakukan sosialisai tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati kepada masyarakat,” ujar Baehaki.

Selain mensurvei tingkat kepopuleran dan elektabilitas para bacabup-bacawabup Kediri, ASTI juga mensurvei sektor yang paling memuaskan dan tidak memuaskan selama Kabupaten Kediri dibawah kepemimpinan Haryanti Sutrisno -Masykuri.

“Sektor pariwisata adalah yang paling memuaskan. Disusul sektor pertanian dan yang terendah adalah sektor perikanan dan kelautan,” pungkasnya.(dan)

 

Related posts

Polwan Polresta Sidoarjo Ajak Nyoblos

neodemokrasi

PDI Perjuangan Partai Populer Bagi Gen Z dan Y Sidoarjo

Rizki

Buya Muzammil: KPU Kota Pasuruan Independen dan Profesional

neodemokrasi