Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur pada awal Januari 2020 lalu sebanyak 214 orang. Sedangkan daerah terbanyak penderita DBD adalah Kabupaten Malang dengan 51 penderita.
“Bulan Januari awal tahun 2020 ini ada 214 penderita DBD, dengan dua orang meninggal, masing-masing satu di Malang dan Kediri,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Herlin Ferliana, Senin (27/1).
Herlin menjelaskan, setelah Kabupaten Malang, penderita DBD kedua terbanyak adalah Kabupaten Kediri sebanyak 21 orang, Probolinggo 20 orang, Bojonegoro 18 orang, dan Jombang 11 orang.
Menurut Herlin penderita DBD di Jawa Timur pada musim hujan ini menurun pada periode yang sama tahun 2019, yakni 1.634 penderita dengan 32 orang meninggal.
Namun secara periode naik, yakni sebanyak 11.103 penderita sepanjang tahun 2018. Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2019 sebanyak 17.860 penderita DBD, dengan kematian sebanyak 182 orang.
Kata Herlin, DBD merupakan masalah kesehatan masyarakat di Jawa Timur. Jumlah penderita yang fluktuatif dan berpotensial menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
“DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue, dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau nyamuk malaria,” ungkap Herlin.
Herlin mengaku telah melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengantisipasi kasus DBD pada musim hujan tahun ini. Di antaranya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melaksanakan kegiatan gerakan satu rumah satu jumantik di Jawa Timur. Kemudian menyiapkan petugas, sarana dan prasarana, serta adekuat fasilitas pelayanan kesehatan di semua wilayah di provinsi ini.
Herlin mengimbau masyarakat berperan aktif mencegah DBD dengan cara lebih peduli dengan lingkungan. Misalnya membersihkan tempat-tempat yang kotor dan kumuh, menggalakkan program 3 M plus. Yaitu menguras, mengubur, dan menutup wadah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. “Dengan begitu, maka DBD bisa dicegah,” pungkas Herlin.(dan)