Neo-Demokrasi
Headline Kesra

Pemkab Sidoarjo Bentuk FPRB

Bupati Ahmad Muhdlor mengukuhkan pengurus FPRB Sidoarjo 2021-2024, di Hotel Fave

Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Pemkab Sidoarjo menggandeng unsur pemerintah, dunia usaha, media, akademisi, dan masyarakat untuk bersinergi dalam upaya mengurangi resiko bencana di Kota Delta. Itu dilakukan pemkab dengan membentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Sidoarjo.

FPRB Sidoarjo masa bakti 2021-2024 ini dikukuhkan oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, di Hotel Fave, Selasa (7/12) kemarin. Dalam pengukuhan ini, FPRB Sidoarjo 2021-2024 diketuai oleh Nuning Nurna Dewi yang sehari-hari menjabat wakil rektor IV Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) Sidoarjo.

Bupati Muhdlor berharap pengukuhan ini bukan hanya sekadar seremonial belaka. Namun diharapkan ada tanggung jawab mengemban amanah yang telah dipercayakan. Kata Bupati Muhdlor, potensi bencana selalu ada. Apalagi posisi Kabupaten Sidoarjo sebagai wilayah delta. Di waktu-waktu tertentu air rob mengenangi sebagian wilayah Sidoarjo.

Hal seperti ini menurutnya menjadi kewaspadaan bersama. “Belum lagi kemudian bencana yang diciptakan kita sendiri mulai dari membuang sampah sesukanya, sehingga jalan yang seharusnya menjadi jalan manusia, tetapi sekarang menjadi sungai, karena sungainya sudah diambil oleh sampah,” cetus Gus Muhdlor, panggilan karib Ahmad Muhdlor.

Gus Muhdlor mengatakan, forum seperti ini penting keberadaannya. Meski disadarinya bencana itu  tidak bisa dihindari. Namun pengurangan resiko bencana bisa dilakukan. FPRB Sidoarjo dapat melakukan mitigasi bencana. “Langkah cepat, langkah tanggap ketika bencana itu ada, treatmentnya seperti apa sehingga dampaknya tidak terlalu besar bagi masyarakat, itu yang akan kita lakukan melalui forum ini,” tandas alumnus FISIP Unair ini.

Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito dalam sambutannya menyatakan, adanya perubahan paradigma penanganan bencana yang semula dari penanganan menjadi preventif, maka kebijakan penanganan bencana, diarahkan pada kegiatan pengurangan risiko bencana.

Untuk mewadahi hal tersebut, maka dibentuk FPRB sebagai wadah semua stakeholder yang terdiri dari unsur pemerintah, dunia usaha, media, akademisi dan masyarakat. “Diharapkan forum ini bisa bersinergi dengan pemerintah dalam rangka mengurangi risiko bencana atau mitigasi bencana yang ada di Sidoarjo ini,” beber Dwijo. (dan)

 

Related posts

Pelayaran Rakyat Menerjang Asa

Rizki

Truk Boks Terjun ke Sungai di Trosobo

Rizki

Polres Jombang Gelar Vaksinasi Khusus untuk Disabilitas

Rizki