Neo-Demokrasi
Politik Pemerintahan

Ketua Komisi A :  ‘ Mari Berlomba Tingkatkan Layanan Publik dalam Rangka Percepatan Pembangunan di Jawa Timur ”

Ketua Komisi A DPRD Jatim  MAYJEN TNI (Purn) Dr. Istu Hari Subagio, S.E., M.M.

 

Surabaya.NEODEMOKRASI.COM. Ketua Komisi A DPRD Jatim  MAYJEN TNI (PURN) Dr. Istu Hari Subagio, S.E., M.M.. mendorong pemerintah daerah untuk  segera melakukan inovasi-inovasi dan transformasi  terkait program digitalisasi pelayanan publik.  Bagaimana meningkatkan layanan publik lebih baik saat ini menjadi prioritas utama komisi A DPRD Jatim. Ini terkait upaya merevisi Perda No. 14 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Perda Prov. Jatim No. 8 Tahun 2011 tentang pelayanan publik. Harapannya, seluruh 38 kota Sn kabupaten di Jawa Timur bisa memberikan pelayanan publik maksimal dan terbaik bagi masyarakat. Politisi senior Partai Golkar ini menilai,  perlu penyesuaian untuk menyempurnakan layanan terhadap publik  mengacu pesatnya perkembangan teknologi  dan digitalisai  yang sudah merambah segala aspek kehidupan. .

“Perda No. 14 Tahun 2016  kan sudah cukup lama, sementara perkembangan tehnolgi digitalisasi  sudah mengalani kemajuan pesat tentunya untuk lebih menyempurnakan layanan kepada publik/masyarakat. Intinya bagaimana mepermudah semua layanan baik pengurusan surat surat maupun administrasi kependudukan.  Jadi gak perlu datang , cukup lewat online.. Kita mudahkah masyarakat untuk bisa menyelesaiakan urusan urusan  lewat jalur  yang sudah terintegrasi satu pintu, tanpa harus  capek-capek datang ke kantor.” Tutur mantan Pangdam Bukit Barisan ini.

“ Saat ini,semua kepala daerah berlomba lomba  meningkatkan pelayanan publik sebaik mungkin, sebagai evaluasi yang dulu dulu, mengurus sesuatu hal yang diinginkan masyarakat saja harus pergi ke beberapa tempat/kantor. Sekarang ini pelayanan publik terintegrasi dalam satu layanan di mall. Jadi bagi masyarakat yang membutuhkan layanan cukup dilayani satu pintu. Tentunya dengan layanan yang terintegrasi semuanya bisa selesai lebih cepat, kalaupun ada biaya akan lebih murah. Jadi lebih praktis, efektif dan efisien.” Jelasnya.

Ditambahkannnya, ia juga sudah berkunjung  ke beberapa kota kabupaten ke Magetan, ke Surabaya Siola, ada yang berkompeten menilai, Pasuruan dipilih sebagai kabupaten dengan pelayanan publik terbaik. . Tentunya, karena memiliki hal hal khusus,  kelebihan kelebihan dibanding kabupaten lain.  Seperti Pasuruan yang telah mampu menunjukkan kemampuan pelayanan terbaik hendaknya bisa menularkan prestasi  dan inovasi terbaiknya  kepada daerah lain, sehingga bisa sinergis maju bersama membangun  Jawa Timur.

“Jadi kita ingin melihat bagaimana kabupaten-kabupaten di Jawa Timur melakukan inovasi pelayanan publik. Kita sudah lihat dibeberapa kota banyak memiliki mall pelayanan publik dan nama-nama lain yang misinya sama yaitu untuk mempersingkat birokrasi, mempermudah layanan administrasi baik itu kependudukan dan lainnya, sehingga masyarakat dimudahkan untuk mengurus administrasi kependudukan tersebut

“Sekarang layanan publik  berkaitan dengan pemerintah  malah dijemput  bukan hal yang baru misalkan mengurus  memperpanjang KTP, KTA atau SIM sudah   tersedia  layanan di pojok pojok kota. Terkait biaya, sekarang kan  era keterbukaan, kalau memang  tak diperlukan biaya kenapa harus bayar. Tapi  layanan tentunya  cepat selesai dan lebih murah” ujar wakil rakyat yang berangkat dari dapil Jatim VIII meliputi wilayah Mojokerto, Jombang, Nganjuk dan Madiun.

“ Di zaman digital semua informasi sudah tersedia di youtube di goggle, ya berlomba lomba untuk  memberikan kebaikan bagi seluruh masyarakat. Saya sebagai Ketua Komisi A yang membidangi Pemerintahan dan hukum mengucapkan celamat dan mari berlomba lomba untuk kebaikan,  dalam rangka meningkatkan percepatan pembangunan di Jawa Timur ” urainya menutup perbincangan.(nora)

Related posts

Komisi A Laksanakan Fiungsi Pengawasan Program Jatim Puspa dan Desa Berdaya Mojokerto

neodemokrasi

Usai KPU Tetapkan Paslon Terpilih, DPRD Surabaya Juga Gelar Rapat Paripurna

Jaini neo-demokrasi.com

Pemerirntah Harus Hadir Lebih Serius dalam Upaya Optimalisasi Objek Wisata Religi

neodemokrasi