Neo-Demokrasi
Headline Kesra

Inisiatif Dosen Unair, Asman Manggala Lakukan Penanaman Toga Pakai Pupuk Organik

Kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan Universitas Airlangga (Unair) dengan kelompok Asuhan Mandiri (Asman) Manggala di Desa Larangan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo.

Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Desa Larangan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo menjadi tuan rumah kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan Universitas Airlangga (Unair) dengan  kelompok Asuhan Mandiri (Asman) Manggala, Rabu (28/8).

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempraktikkan penanaman Tanaman Obat Keluarga (Toga) dengan menggunakan pupuk organik. Hal ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dalam hal kesehatan serta pelestarian lingkungan.

Pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat. Termasuk anggota kelompok Asman Manggala Desa Larangan. Selain itu, kehadiran tim mahasiswa yang turut membantu kelancaran acara ini menunjukkan sinergi yang kuat antara dunia akademik dan masyarakat dalam memajukan desa.

Pentingnya kemandirian dalam hal kesehatan keluarga melalui pemanfaatan tanaman obat diharapkan oleh ketua Kelompok Asman Manggala. Melalui pengabdian masyarakat universitas ini diharapankan juga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Larangan. Baik dari segi kesehatan maupun ekonomi.

Prof. Dr. Tintin Sukartini, SKp, M.Kes., menjelaskan secara komprehensif mengenai khasiat Toga yang telah digunakan secara turun-temurun di Indonesia. Tanaman-tanaman seperti meniran, sambiloto, kunyit, jahe, lidah buaya, sereh, merupakan contoh tanaman yang memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. “Mulai dari meningkatkan daya tahan tubuh hingga mengobati berbagai penyakit ringan secara alami,” katanya.

Disampaikan juga pentingnya pengetahuan tentang pengobatan tradisional sebagai alternatif yang aman dan terjangkau. Terutama di tengah meningkatnya ketergantungan pada obat-obatan kimia.

Pemanfaatan Toga di setiap rumah tangga dapat menjadi langkah preventif dalam menjaga kesehatan keluarga, serta mengurangi pengeluaran untuk obat-obatan. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang ada, setiap keluarga dapat menanam Toga dan memetik manfaatnya secara langsung.

Dalam penanaman Toga, pupuk memegang peran penting dalam pertumbuhan tanaman. Pupuk organik memiliki keunggulan dibandingkan dengan pupuk kandang murni yang berasal dari kotoran hewan, dengan proses pembuatannya yang memerlukan proses fermentasi.

Hal ini disampaikan oleh Dr. Emy Koestanti Sabdoningrum, drh., MKes selaku ketua kegiatan dan pelaku bisnis peternakan domba Panji Farm. “Kegiatan penanaman Toga dengan pupuk organik ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan baru bagi masyarakat, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan,” jelas Emy Koestanti Sabdoningrum.

Dengan menanam Toga di pekarangan rumah, warga Desa Larangan diharapkan dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan obat keluarga. Sekaligus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui penggunaan pupuk organik.

Sedangkan Prof. Dr. Lilik Maslachah, drh., M.Kes., menyatakan pentingnya pupuk organik tidak hanya membantu meningkatkan kesuburan tanah. Tetapi juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan pupuk kimia.

Dalam paparannya, Prof. Dr. Lilik juga menyampaikan langkah-langkah praktis dalam pembuatan pupuk organik yang dapat memberikan nutrisi seimbang dan bertahan lebih lama di tanah dibandingkan dengan pupuk kimia. Pada akhirnya akan menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan produktif.

Sinergi antara kelompok Asman Manggala dan  Gapoktan Maju Jaya sebagai penyedia pupuk organik dan tim dosen juga mahasiswa menunjukkan bahwa keberhasilan sebuah program pengabdian masyarakat sangat bergantung pada kolaborasi yang baik antar berbagai pihak.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta hubungan yang lebih erat dan kerja sama yang lebih intensif di masa depan. Sehingga program-program serupa dapat terus dilaksanakan dan memberikan manfaat yang lebih luas.

Diharapkan pula, keberhasilan kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan program serupa. Sehingga kemandirian dalam bidang kesehatan dan pertanian organik dapat tersebar luas dan diterapkan di berbagai daerah. Dengan begitu, upaya menciptakan masyarakat yang sehat, mandiri, dan peduli lingkungan dapat terwujud secara nyata dan berkelanjutan.(dan)

 

Related posts

Lesbumi Sidoarjo Ajukan Kebudayaan Lokal di Rakornas Jogja

Rizki

Satu Dekade, Kader Nasdem Diminta Kibarkan Bendera Partai

Rizki

Hari Pertama PTM, SOP dan Penerapan Prokes Berjalan Ketat

Rizki