Bojonegoro.NEODEMOKRASI.COM. Tingginya potensi pariwisata yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Lamongan, baik wisata bahari maupun wisata religius menjadikan Lamongan sebagai kota destinasi wisata yang paling diminati untuk dikunjungi. Selain beberapa area pariwisata pantai, kebun binatang dan makam wali Sunan Drajat, Lamongan masih memiliki beberapa pantai lainnya yang masih asri dan alami. Sehingga diminati ini bisa diligat dan tren kunjungan wisatawan yang meningkat setiap tahunnya.
Untuk itu perlu keseriusan untuk menata pengelolaan dan pengembangan potensi pariwisata agar mampu memberikan kontribusi bagi PAD Lamongan. Juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bekerja dan bergelut di bidang pariwisata. Menurut DR H Achmad Iwan Zunaih LC, MM ,MPd, rektor Institut Sunan Drajat (INSUD) Lamongan, untuk mendongkrak masuknya wisatawan ke Lamongan butuh strategi inovatif untuk membenahi, merombak beberapa hal. Setidaknya ada 4 faktor krusial. Pertama, unsur pelayanan yang harus terus ditingkatkan.
“Memajukan pariwisata Lamongan adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama .Selain Pemkab Lamongan, para stakeholder dan pelaku bisnis pariwisata itu sendiri. Untuk itu masyarakat Lamongan harus mampu menunjukkan sikap ramah, welcome kepada siapa saja yang datang berkunjung ke kota ini. Terutama mereka yang terlibat langsung di bisnis pariwisata agar memberikan pelayanan terbaiknya. Misalkan ketersediaan informasi pariwisata sercara terpadu terintegrasi dan mudah diakses. Kedua, bidang pengamanan, bagaimana kita bisa menciptakan suasana kondusif bagi wisatawan agar betah. Ketiga, faktor sanitasi menjadi hal paling mutlak yang harus dijaga. Karena kebersihan adalah cermin lingkungan yang sehat. Lamongan sebagai kota agamis harus mampu mencerminkan kebersihan dan keindahan kotanya. Terutama ketersediaan toilet yang bisa diakses dengan mudah. Terakhir ketersediaan fasilitas pendukung di setiap area pariwisata baik penginapan, transportasi, rumah makan, lahan parkir , tiket sampai paket wisata murah misalnya. Juga bagaimana mengoptimalisasi potensi budaya lokal di sekitar area pariwisata. ” papar laki laki yang akrab dipanggil Gus Iwan ini .
Strategi mengembangkan potensi pariwisata Lamongan ini disampaikan beliau saat hadir sebagai narasumber pada sesi ketiga seminar bertema Peningkatan Potensi dan Kapasitas Masyarakat dan Sumber Daya Lokal di Sekitar Destinasi Pariwisata . Acara yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur di Dewarna Hotel & Convention kawasan jalan Veteran, Bojonegoro dibuka oleh Kadisbudpar Prov Jatim, Sinarto, S.Kar, MM. Seminar selama 2 hari, Rabu dan Kamis(9-10 Maret 2022 ini dikemas dalam 4 sesi. Hari pertama diisi 3 sesi, sesi pertama pemaparan materi berjudul Regulasi Pengelolaan Destinasi Pariwisata di Wilayah Perhutani oleh Hery Nurchayo, Perhutani KPH Bojonegoro. Sesi kedua, –Tata Kelola dan Kelembagaan Desa oleh Adi Hasto, Pokdarwis Jawa Timur. Sesi ketiga materi berjudul Inovasi Produk Pariwisata Berkelanjutan oleh DR H Achmad Iwan Zunaih LC, MM, MPd,. Sementara seminar hari kedua diisi materi keempat tentang berbagai kisah sukses oleh Eko Wihadi, KWE Puspo Jagad Blitar
Selain menjadi salah satu pengurus PP Sunan Drajat Lamongan, ia juga anggota Komisi B, DPRD Jatim dari fraksi Nasdem. Di seminar ini diundang dalam kapasitasnya sebagai akademisi. Karena bagaimanapun, ide, gagasan dan masukan dari akademisi setidaknya memberikan wacana lebih luas terkait pengembangan pariwisata. Bagaimanapun, Perguruan Tinggi memiliki peran strategis dalam pengembangan riset dan tehnologi inovasi. Kehadiran akademisi di forum forum ilmiah penting untuk mendukung pengembangan riset dan teknologi unggulan yang tepat guna dan inovatif untuk menunjang pembangunan nasional. Inovasi menjadi kata kunci mendorong komunitas intelektual di perguruan tinggi untuk menciptakan nilai tambah.
Acara ini digelar Dibudpar Jatim sebagai upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi pariwisata yang ada di masing masing wilayah kota dan kabupaten yang ada di Jatim. Juga upaya upaya untuk memaksimalkan pengembangannya. Selain bertujuan menstmulasi perningkatan ekonomi paska pandemi melalui jalur pariwisata. Juga bagaimana kegiatan pariwisata mampu memberikan manfaat sebesar besarnya masyarakat sekitarnya.(nora)