Neo-Demokrasi
Pilkada

Buya Muzammil: KPU Kota Pasuruan Independen dan Profesional

KPU Kota Pasuruan.

Pasuruan, NEODEMOKRASI.COM – Proses Pilkada Kota Pasuruan 2020 yang diikuti oleh paslon No. 1 (Saifullah Yusuf-Adi Wibowo) dan paslon No. 2 (Raaarjo Teno Prasetya- Mochaad Hasyim Asjari), berjalan sukses. Untuk sementara Paslon No. 1 berhasil unggul.

Menurut Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim Muzammil Syafii yang berangkat dari Dapil Jatim 3 (Pasuruan-Probolinggo),  kinerja KPU Kota Pasuruan sudah sangat optimal. Terutama upaya dan gencarnya sosialisasi di tengah pandemi Covid-19. Sehingga mampu mendongkrak partisipasi pemilih hingga mencapai 75-76 persen.

“Karena kebetulan saya selalu memantau sejak awal, optimalisasi yang sudah dilakukan KPU Kota Pasuruan mampu meningkatkan tren pemilih maksimal,” katanya, Kamis (10/12).

Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jatim Muzammil Syafii.

Menurutnya,  ini capaian yang sangat bagus dan positif. Meskipun tentu saja jumlah ini masih kurang untuk target nasional. Tetapi dengan kondisi pandemi seperti ini merupakan prestasi yang harus diapresiasi.

“Selain kineja yang cukup bagus, KPU Pasuruan dibawah Roice Diana dan timnya juga independen dan profesional,” ujar mantan wabup Pasuruan periode 2003-2008.

Menurutnya, sejak awal kehadiran Gus Ipul yang pernah penjabat Menteri DTT, Pengurus PB NU, dan wagub selama dua periode, tentu tak bisa dipandang sebelah mata. Selain sudah sangat populer, juga cukup dikenal masyarakat.

“Jadi kemenangan menjadi hal yang wajar. Justru kalau kalah itu yang perlu dipertanyakan. Selain cukup berpengalaman, juga didukung tim dan insfrastrktur partai yang establish dan solid,” kata Buya, panggilan akrab pria yang masih dalam kondisi berduka karena kehilangan istrinya.

Tantangan yang harus dihadapi para pagelaran Pilkada Kota Pasuruan 2020 kali ini sangat berat. Selain bersamaan dengan pandemi Covid-19 yang belum usai, kondisi Pasuruan sedang berada di zona oranye. Sosiallisasi gencar dilakukan agar masyarakat Pasuruan tidak takut menggunakan hak pilihnya. Tentu dengan protokol kesehatan ketat.

Juga upaya-upaya untuk menekan terjadinya penularan. Seluruh anggota KPPS dilengkapi alat pelindung diri. Fasilitas cuci tangan, peralatan pemeriksaan suhu tubuh, dan sarung tangan sekali pakai bagi pemilih yang datang ke TPS. Selama proses pemungutan suara di TPS dijaga dan diawasi petugas secara khusus.

“Semua tahapan diubah sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19. Mulai pemutakhiran data pemilih, tentang pencalonan, hingga masalah teknis di TPS juga. Hal itu sebagai upaya pencegahan agar tidak muncul  klaster pilkada,” kata Ketua KPU Kota Pasuruan Royce Diana Sari.(nor/dan)

Related posts

Polwan Polresta Sidoarjo Ajak Nyoblos

neodemokrasi

Nasdem Memenangi Pilkada di 9 Daerah di Jatim

neodemokrasi

Ini Pernyataan Eri Cahyadi Usai Terima Surat Penetapan Paslon Terpilih dari KPU

Jaini neo-demokrasi.com