Neo-Demokrasi
Ekbis

150 Ribu Mitra Baru Grab Bergabung Saat Pandemi

Peluncuran program #TerusUsaha di Jawa Timur dilakukan secara virtual.

Surabaya,NEODEMOKRASI.COM – Grab meluncurkan program #TerusUsaha di Jawa Timur, Selasa (18/8). Program ini merupakan rangkaian solusi komprehensif untuk percepatan digitalisasi jutaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Program ini hadir untuk mendukung #BanggaBuatanIndonesia dalam melatih serta meningkatkan daya saing UMKM guna menghadapi ekonomi digital. Program ini mencakup pemberian iklan gratis bagi ribuan UMKM Surabaya, aplikasi untuk digitalisasi bisnis dan individu yang kehilangan pekerjaan melalui GrabMerchant dan GrabKios, serta sebuah portal khusus bagi UMKM agar bisa belajar dan mencari inspirasi.

Grab juga bekerja sama dengan pemerintah di berbagai kota Jawa Timur untuk memberikan pelatihan dan teknologi untuk persiapkan UMKM lokal dan pedagang tradisional masuk dalam ekonomi digital.  Dengan percepatan digiltalisasi, UMKM bisa melek teknologi dan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan roda perekonomian.

“Selama ini percepatan digitalisasi UMKM sudah sering dibahas. Tapi dengan adanya Covid-19 ini kita terpaksa harus melakukan digitalisasi,” ungkap Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak. Hal ini diungkapkan Emil saat memberikan sambutan peluncuran program #TerusUsaha di Jawa Timur, secara virtual, Selasa (18/8).

Surabaya sebagai ibukota Provinsi Jawa Timur, lanjut Emil, memiliki UMKM yang banyak memiliki sumbangan besar di bidang jasa dan perdagangan. Menurut Emil, seperempat perekonomian di Jawa Timur disokong oleh Kota Surabaya. Bahkan, bila digabung dengan Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan, bisa menyumbangkan angka 50 persen.

Bagi Emil, digitalisasi produk di UMKM tak sekadar pasang profil dan daftar akun saja. Namun UMKM harus memiliki performa manajemen, pola pemasaran, dan jaringan distribusi.

“Oleh karena itu, saya apresiasi Grab Indonesia membantu UMKM yang terpengaruh Covid-19 dengan percepatan digitalisasi. Apalagi, UMKM bisa menyumbangkan 50 persen perekonomian di Jawa Timur,” jelas Emil.

Sedangkan Head of East Indonesia Grab Indonesia Halim Wijaya menyatakan, selama pandemi Covid-19, tumbuh pekerja lepas (gig workers). Mereka ini berasal dari UMKM yang terus tumbuh.

“Bahkan selama pandemi lebih dari 150 ribu merchant dan agen baru yang bergabung selama pandemi,” ungkap Halim Wijaya dalam acara yang sama.

Selain itu, ada lebih dari 379 ribu mitra pengemudi dan pengantaran yang telah ikut pelatihan literasi digital Microsoft di GrabAcademy. Kemudian, lebih dari 32 ribu pedagang di ratusan pasar tradisional yang telah terdigitalisasi oleh GrabMart dan GrabAsistant.

Menurut Halim Wijaya, pekerja lepas sangat membantu perekonomian Surabaya, terutama selama pandemi. Untuk GrabFood ada peningkatan pendapatan 37 persen, GrabKios 28 persen, GrabBike 85 persen, dan GrabCar 125 persen.

Sedangkan untuk Jawa Timur, percepatan digitalisasi UMKM adalah menjadi mitra pengantaran aplikasi Lumbung Pangan. Kemudian, pelatihan #TerusUsaha khusus UMKM. Sedangkan di Kediri dilakukan pengenalan layanan digital bagi ribuan UMKM.

“Sejak kerja sama layanan Lumbung Pangan dimulai, Grab telah mengantarkan belasan ribu paket sembako bagi masyarakat,” tukas Halim Wijaya.

Dengan demikian, Grab telah membantu Pemprov Jawa Timur memasok kebutuhan pangan ke masyarakat di 28 kabupaten-kota di Jawa Timur. Bahkan, untuk memastikan keamanan pengiriman, ada fitur live tracking dan bukti pengiriman di GrabExpress.

Sementara, Economist Tenggara Strategic Stella Kusumawardhani, mengungkapkan, kualitas hidup mitra Grab di Surabaya mengalami peningkatan sekitar 15 persen.

“Dari dimensi ekonomi ada peningkatan 12 persen, sosial 15 persen, psikologi 10 persen, spiritual 2 persen, lingkungan 4 persen, dan fisik 6 persen,” jelas Stella.

Sedangkan tingkat inklusi keuangan mitra pengemudi Surabaya, untuk rutinitas menabung GrabBike 81 persen dan GrabCar 69 persen. Sedangkan akses pinjaman untuk GrabBike 55 persen dan GrabCar 84 persen.

Dalam studi yang dilakukan pada Januari 2020 juga terungkap, 11 persen mitra merchant GrabFood di Kota Surabaya terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood. Sedangkan 17 persen mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya.

Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. 23 persen mitra merchant GrabFood di Surabaya menambah hingga dua pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.(dan)

Related posts

Bank Jatim-Jalin Bersinergi untuk Tingkatkan Layanan ATM

Rizki

Tjiwi Kimia Ajak Seluruh Karyawan Lebih Peduli Keselamatan

Rizki

Pentingnya Pendekatan Gold Certified dan Priority Role Pada UMKM Sebagai Katalisator Green Inclusion Value

neodemokrasi