Neo-Demokrasi
Jatim Politik Pemerintahan

Warga Menuntut Pengaspalan Jalan Makadam yang Sering Memiicu Kecelakaan

 

Reses di Dusun Rancangan, Desa Wonojoyo, Kecamatan Gurah, Kediri

Kediri.NEODEMOKRASI.COM. Kehadiran seorang wakil rakyat menjadi momen paling  istimewa bagi warga masyarakat  dusun Rancangan, Desa Wonjoyo Kecamatan Gurah,  kabupaten Kediri.  Hadirnya wakil rakyat yang  bisa  menyapa warga secara langsung , adalah  hal   yang paling ditunggu tunggu.   Ketika kesempatan itu datang, tak ayal warga masyarakat  beramai ramai memanfaatkan kesempatan itu.  Begitu juga ketika  Sri Hartatik   hadir untuk menyapa warga dapil melalui agenda  reses  3 Tahun 2021  yang digelar pada 3 November 2021 di desa tersebut.   Undangan yang tadinya hanya untuk 150 warga, membludak  dua kali lipatnya.  Warga  dari kelompk para petani, pedagang kecil, penggiat UKM , UMKM antusias membanjiri acara tersebut.

Keinginan untuk  menyampaikan aspirasi,  uneg uneg  dan usulan kepada  pemerintah, juga menyampakan beberapa  tuntutan terkait perbaikan insfrastruktur,  keadilan BLT dan program program pemberdayaan ekonomi menjadi alasan warga untuk hadir.  Bagi Sri Hartatik, anggota komisi D DPRD Jatim dari fraksi Golkar yang berangkat dari dapil Jatim VIII meliputi kota dan kabupaten Kediri  ini mengatakan, reses juga menjadi momen  membahagiakan karena  bisa langsung  menyambung silaturahmi dengan warga  masyarakat yang diwakilinya.

Pada kesempatan itu, para petani banyak mengeluhkan problem kelangkaan pupuk.Tidak hanya di desa Dawhan saja. Problem sulitnya mendapatkan pupuk juga dialami para petani di  dusun Rancangan, desa Wonojoyo kecamatan Gurah, Kediri.   Meskipun selama ini pemerintah  sudah turun dengan membantu petani  dengan mendistribusikan pupuk bersubsidi. Nyatanya tidak semua petani bisa mengakses pupuk ini dengan mudah.  Yang ada justru  pupuk dengan harga normal yang sangat memberatkan petani.

Selain  kendala sulitnya mendapatkan pupuk, petani juga mengeluhkan problem  Irigasi  yang cukup berat karena tinginya kasus kedangkalan di sungai sungai yang selama ini jadi andalan  kebutuhan lahan  pertanian.   Seperti diketahui saat ini kita sudah memasuki  musim hujan tetapi  dengan curah hujan yang masih minim sementara yang muncul justru  intensitas  suhu panas yang tinggi .

Sementara  untuk warga miskin di Wonojoyo   mengeluhkan  program bantuan BLT  yang masih terkesan tebang pilih. Banyak warga yang seharusnya layak dapat bantuan tapi justru terlewatkan. Untuk itu, watrga  menuntut  asas keadilan terkait  pembagian jatah BLT. Untuk itumereka berharap pemerintah melakukan evaluasi dan pendataan ulang terkait siapa saja  yang berhak dan layak mendapatkan  BLT . Sebakiknya juga mengevaluasi warga yang dapat BLT tetapi sejatinya mereka bukan ketegori  warga yang layak dapat BLT, karena status ekonominya yang lebih dari cukup.

Salah satu warga dusun juga  mengusulkan perbaikan  infrastruktur desa, seperti  pengaspalan jalan desa  yang masih dalam bentuk jalan tanah atau jalan makadam, tidak rata dan banyak berlubang..  Kalau  permintaan ini terEaslisasi warga berharap pemerintah akan melengkapinya dengan  pengadaan lampu lampu jalan umum di desa Wonojoyo yang selama ini masih menggunakan lampu neon.  Kondisi   jalan  menuju  akses jalan  ke Simpang Lima ) sepanjang 5 km  rusak dan berlubang  sering  memicu terjadinya kecelakaan. Untuk itu warga memohon agar segera diperbaiki.

Menghadapi berbagai keluhan warga ini, mantan bendahara DPP HPK Kosgoro 1957 ini menyanggupi akan menampung semua aspirasi warga masyarakat. membahasnya di Bamus,  lalu mengajukan pada sidang  paripurna DPRD Jatim agar sesegera mungkin  ada solusi dan tindakan lebih  lanjut.(nora)

 

 

 

Related posts

Bahas Laju Ekonomi hingga Angka Pengangguran Terbuka

Rizki

Tepis Dugaan Fraud, Bank Jatim Hormati Proses Hukum Yang Sedang Berjalan

neodemokrasi

Kapolresta Sidoarjo Naik Motor Cek Kesiapan Pilkades

neodemokrasi