Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Sekelompok anak muda punya kegiatan sosial yang menarik. Mereka menjadi relawan untuk membersihkan masjid yang dinamai Resik-Resik Masjid. Dalam berbagai kegiatan, mereka juga menjalin silaturahmi dengan para pegiat masjid, seperti takmir, marbot, dan lain-lain. Para relawan ini berasal dari latar belakang maupun organisasi berbeda.
Seperti dalam kegiatan Resik-Resik Masjid yang digelar di Universitas 17 Agustus Surabaya (Untag). Mereka menggelar kegiatan ini atas undangan Pataga (Mapala Untag) yang merupakan sahabat Gimbal Alas.
Resik-Resik Masjid memang tidak terafiliasi dengan organisasi lain. Kegiatan ini murni gratis dan diilakukan oleh teman teman pecinta alam di Sidoarjo, Surabaya, Malang, Mojokerto, Gresik.
“Para relawan ini bergabung tanpa ikatan apapun. Selain itu, Resik-Resik Masjid ini merupakan sebuah pembelajaran kepada para marbot atau takmir masjid bagaimana cara membersihkan masjid. Seperti bahan bahan kimia yang digunakan dan mekanisme kerjanya. Jadi bisa menyesuaikan,” ungkap Koordinator Resik-Resik Masjid Sidoarjo Heru Setyobudi, Ahad (2/5).
Resik-Resik Masjid juga membangun kemandirian pada marbot atau takmir agar mereka bisa berkesinambungan untuk masjidnya. Di sisi lain, komunitas ini juga merupakan bentuk keterlibatan masyarakat atas kepedulian dan kebersihan kepada masjid.
Resik-Resik Masjid sendiri sudah tersebar di beberapa kota-kabupaten di Jawa Timur. Selain Surabaya dan Sidoarjo, juga ada di Malang, Gresik, dan Mojokerto. Sedangkan di Malang, organisasi seperti Gimbal Alas juga bergabung di dalamnya.
Heru Setyobudi berharap komunitas ini bisa berkelanjutan dan berkesinambungan. “Semoga semakin banyak anak muda bisa melanjutkan dan terlibat aktif dalam kegiatan atau regenerasi ini. Senior-senior sudah waktunya memberikan support. Sinergi dengan universitas juga bisa membuat kegiatan ini berlanjut,” jelas Heru Setyobudi.
Sementara itu, Bang Oyek, perintis Mapala Unisma, Ranti Pager Aji, dan perintis Gimbal Alas Indonesia mengatakan, Resik-Resik Masjid berangkat dari Malang 5 tahun lalu yang dimotori oleh Gimbal Alas Indonesia. Beberapa teman di Gimbal Alas memiliki inisiatif bagaimana memberikan motivasi dan semangat bagi para takmir untuk membersihkan masjidnya.
“Dari situ, beberapa orang yang tergabung dalam gerakan Resik Resik Masjid di Malang 5 tahun yang lalu. Salah satu tujuannya adalah memberikan motivasi dan semangat, bukan berarti menggurui cara membersihkan masjid tapi justru memberikan motivasi dan semangat,” jelas Bang Oyek.
Selain itu, bagi masyarakat sekitar lingkungan masjid juga bisa terpanggil untuk lebih memiliki masjidnya. “Lewat kehadiran kami mereka bisa terpancing. Tujuan utamanya masyarakat bisa lebih memiliki masjidnya. Selain itu, menjadi ajang silaturahmi,” tambahnya.
Para anggota Resik-Resik Masjid bisa bergabung kapan saja. Komunitas ini bersifat bebas dan terbuka. Saat ini di Malang 40 persennya berasal dari penggerak awal. Sedangkan 60 persennya masyarakat umum, takmir, maupun peggiat masjid yang pernah ikut kegiatan ini.
Bang Oyek sendiri berharap kegiatan ini jadi agenda rutin. Agar masjid tetap terpelihara dan terjaga kebersihannya. Jamaah pun semakin banyak. Dia juga siap men-support dan mendampingi pembentukan Resik-Resik Masjid yang di daerah-daerah lain.(dan)