Neo-Demokrasi
Kesra

Surabaya Sudah Saatnya PSBB

Koordinator Tim Kuratif Joni Wahyuhadi

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Surabaya menunjukkan grafik kenaikan setiap harinya. Bahkan, Surabaya menjadi episentrum pandemi Covid-19 di Jawa Timur. Dengan total sebanyak 246 kasus.

Sehingga tidak sedikit yang mendesak agar Pemkot Surabaya segera menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Bahkan, Kota Pahlawan ini sudah seharusnya PSBB, sebagaimana hasil kajian tim ahli Universitas Airlangga (Unair).

Koordinator Tim Kuratif  Joni Wahyuhadi mengakui, untuk menerapkan PSBB, setidaknya harus ada kajian epidemiologi. Akan tetapi, berdasarkan kesimpulan para ahli, ada tiga syarat suatu daerah atau wilayah, sehingga harus PSBB.

“Cuma ini juga oleh para ahlinya ada tiga yang kesimpulan sementara, tetapi tentu untuk menetapkan PSBB atau tidak, itu kajian yang lain juga harus dilakukan,” ucapnya, Jumat (17/4).

Yang pertama, kata Joni, Kota Surabaya harus menambah kapasitas pelayanan kesehatan. Yang kedua, harus melakukan surveilans (pengolahan data) terus-menerus untuk melakukan stratafikasi dan kategorisasi pasien.

“Pasien mana yang isolasi di rumah ketat, mana yang di rumah sakit, mana yang harus pakai ventilator, mana yang isolasi negatif tanpa ventilator itu harus surveilansnya setiap hari,” tuturnya.

Kemudian yang ketiga, lanjutnya,  memang menurut para ahli Unair, sudah saatnya Kota Surabaya minta persetujuan.

“Sudah saatnya minta persetujuan melalui Bu Gubernur kepada Menteri Kesehatan, itu mereka, menurut para ahli yang kami konsultasikan. Tentu ada pertimbangan-pertimbangan lain, ini hanya dari sisi epidemiologi saja,” tandasnya.(dan)

Related posts

Pelebaran Pertigaan Bangah-Aloha Dikebut

Rizki

RT-RW di Sidoarjo Keluhkan Dana Insentif Minim Banget

Rizki

Drone Erasty Ciptakan Solusi Tingkatkan Keselamatan Kerja

neodemokrasi