Neo-Demokrasi
Kesra

Sembilan Objek Wisata di Pacitan Ditutup

Pantai Klayar, salah satu objek wisata yang ditutup.

Pacitan, NEODEMOKRASI.COM – Pemkab Pacitan resmi menutup 9 objek wisata di Pacitan yang dikelola Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora). Penutupan dilakukan mulai Senin (23/3) mendatang. Kebijakan tersebut menyusul keputusan gugus tugas peningkatan kewaspadaan terhadap Corona Virus disease 2019 (Covid-19).

Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo saat dikonfirmasi, membenarkan rencana penutupan objek wisata tersebut  “

Mulai hari Senin besok, pariwisata di Pacitan untuk sementara waktu tidak menerima kunjungan wisatawan,” katanya, Sabtu (21/3).

Penutupan tersebut, lanjut dia, direncanakan akan dilaksanakan sampai akhir Maret 2020. “Sampai tanggal 30 Maret, masa inkubasi virus pertama,”ujar mantan legislator Partai Demokrat (PD) ini.

Secara khusus, Wabup Yudi berharap Pacitan bisa terhindar dari pandemik Covid-19. Hal  ini seiring dengan langkah-langkah Pemkab Pacitan melalui gugus tugas Covid-19 melakukan sejumlah kebijakan. “Semoga Pacitan terhindar dari pandemi Corona,” harapnya.

Adapun objek wisata yang dikelola Disparpora yang ditutup tersebut adalah Pantai Buyutan di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, Pantai Klayar di Desa Sendang, Kecamatan Donorojo.

Kemudian Pantai Watukarung di Desa Watukarung Kecamatan Pringkuku, Pantai Srau di Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, Pantai Taman di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Pantai Pancer Door di Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan, Goa Tabuhan di Desa Wareng, Kecamatan Punung, dan Pemandian Banyuanget Tirto Husodo di Desa Karangrejo, Kecamatan Arjosari.

Khusus untuk Goa Gong yang terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung mulai dilakukan penutupan wisata mulai Sabtu (21/3). Hal itu setelah gugus tugas Covid-19 berkeliling lokasi, termasuk Goa Gong yang akhirnya mulai ditutup per Sabtu ini.

Langkah penutupan obyek wisata ini juga dilakukan pengelola objek wisata Beiji Park, yang terletak di Dusun Beji, Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku. Penutupan objek wisata yang pengelolaannya dibawah Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds ini mulai dilakukan pada Rabu (18/3) lalu.(dan)

Related posts

RSUD Dolopo Madiun Sediakan 100 Ruang Isolasi

neodemokrasi

Sembako akan Diolah di Dapur Umum

neodemokrasi

Bupati Sidoarjo Mulai Aktifkan Lagi Kerja Bakti

Rizki