
Sidoarjo. NEODEMOKRASI.COM. Adab tidak boleh mendahului ilmu, setinggi apapun ilmu seseorang bila tanpa adab, tidak akan ada artinya. Sebagai mantan anak didik, adab pada guru adalah kunci keberkahan ilmu. Cara ini pula yang dilakukan Adam Rusydi, S. Pd, anggota Komisi E, dari Fraksi Golkar, DPRD Provinsi Jatim dalam mengapresiasi dan menghormati guru gurunya. Ia merasa mereka telah berjasa dan berkontribusi besar dalam menentukan jalan hidupnya.. Ia tidak hanya menjalin hubungan baik dengan silaurahmi, tapi berusaha memberikan bakti guru dengan memberikan bantuan yang bisa memberikan manfaat maksimal bagi keberlangsungan penyelenggaraan program pendidikan seperti bantuan perbaikan fasilitas penunjang belajar mengajar dan peningkatan kesejahteran para guru.
Perrtemuan Adam Rusydi dengan para guru TK Dharma Wanita 1 Kepuhkiriman menjadi momen yang mengharukan. Betapa tidak setelah 35 tahun lebih, tepatnya ketika Adam kecil bersekolah di TK ini yaitu angkatan 1983. dan akhirnya Adam bisa kembali ke sekolah ini tapi dalam bantuk lain, karena ia sudah menjadi figur sukses sebagai anggota DPRD Provnisi Jatim mewakili Dapil Jatim 2 Sidoarjo. Wajar jika momen itu berlangsung penuh keharuan. Adam Rusydi ysng jugs menjabat Ketua DPD Golkar Kabupaten Sidoarjo periode 2020-2025 ini terbata bata menahan tangis saat memberi sambutan pada kegiatan reses hari ketiga dalam rangkaian Reses III Tahun 2022.
Reses ini digelar di gedung TK Dharna Wanita 1 Kepuhkiriman, kawasan jalan Brigjen Katamso, Waru, Sidoarjo.. Dihadiri sekitar 200 tenaga pendidik dan guru TK se Sidoarjo . Struktural Desa Kepuhkiriman, struktural TK Dharma Wanita Persatuan, perwakilan UPT Dinas Pendidikan Sidoarjo, pengurus yayassan TK Dharma Wanita, pemuka agama, tokoh masyarakat, pelaku UMKM dan tamu undangan.
“Saya sangat terharu bertemu ibu guru saya. Betapa tidak setelah sekian lama, ibu guru saya tetap muda dan cantik. Saya paling ingat dengan Bu Bidah, karena beliau serng mengantar saya pulang. Dalam kondisi sarana prasarana yang pas pasan, mereka istigomah mendidik dan mengajar. Apalagi dengan gaji yang kecil tiap bulan mereka masih sempat bergotong royong menyisihkan sebagian untuk bisa memberikan beasiswa bagi anak yatim agar bisa bersekolah di TK Dharma Wanita ini , ini yang sangat menyentuh ‘ kata politisi muda Golkar menahan haru.
Laki laki berperawakan kecil ini menceritakan kisah yang mendasari alasan akhirnya memilih gedung TK Dharma Wanita 1 Persatuan, Kepuhkiriman sebagai lokasi reses di gedung TK masa kecilnya.

“Sepulang unroh, Allah SWT mengingatkan saya tiba tiba teringat, Bu Bidah(Nur Abidah), guru TK saya. Seperti mendapat ilham , saya tergerak ingin membantu , apalagi mellihat kondisi sekolah yang tidak banyak berubah. Kondisi gedung TK banyak yang bocor dan sering teremdam banjir saat musim hujan. Kebetulan saya punya Progran Jaring Aspirasi Masyarakat saya mulai berpikir bagaimana TK ini bisa masuk dalam program bantuan kami . Sehingga bisa saya realisasikan di sini. Sebelumnya, bantuan sama senilai Rp 400 juta juga sudah saya lakukan untuk sekolah SD saya, yakni Minu ( Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama) Sidoarjo. Insya Alloh , selama urusan tanah dan yayasan beres, kami siap bantu . Komitmen kami akan membantu memperbaiki sarana prasarana sekolah juga bantuan pribadi untuk meningkatkan kesejahteraan guru.” Janji Adam Rusydi.
Soal skema bantuan dan penggunaannya, pihaknya menjelaskan sesuai kebutuhan pihak sekolah. Persoalan bagian mana yang harus dibangun duluan, pihaknya sepenuhnya menyerahkannya kepada kebijakan sekolah itu sendiri, termasuk pengadaan sarana sarana penunjang lainnya.
” Bantuan yang akan kita salurkan berkala sesuai kebutuhan dan prioritas sekolah. Doakan saya panjang umur agar bisa membantu mewujutkan renovasi sekolah ini sampai tuntas. Dan ibu ibu jangan ragu menyekolahkan anaknya di sini. Saya ini bukti nyata bahwa saya bisa sukses seperti ini karena saya produk sekolah di sini. Kalau ada anak yang nakal ya jangan menyalahkan pihak sekolah , karena sejatinya interaksi anak lebih banyak di rumah. Maka orangtualah yang lebih bertanggung jawab. Untuk itu anak harus diberi pendidikan karakter yang utama, budi pekerti, ahlakul karimah. Tanpa budi luhur, dia bukan siapa siapa, ” ujarnya
Kades Kepuh Kiriman, Sarengat, mengatakan sangat berbahagia dengan kehadiran Adam Rusydi, apalagi mendengar pria ini berkenan membantu perbaikan TK. Pada sesi dialog interaktif, para wali murid meminta KIP (Kartu Indonesia Pintar). Seperti diketahui, KIP ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan miskin yang ingin menyekolahkan anaknya yang berusia 7-18 tahun secara gratis. Mereka yang mendapat KIP ini akan diberikan dana tunai secara reguler yang tersimpan dalam fungsi kartu KIP untuk bersekolah secara gratis tanpa biaya. Menanggapi usulan ini, Adam Rusydi menyanggupi dan akan segera mengabulkan usulan tersebut tetapi pihaknya minta data terlebih dahulu, siapa siapa yang berhak dan memenuh syarat untuk mendapaat KIP.
,Sementara Bu Qoniah, selaku ketua Yayasan TK Dharma Wanita juga mengeluhkan seringnya kebanjiran sehingga memohon bantuan agar lantai sekolah bisa ditinggikan. Juga memperbesar bangunan sekolah agar bisa menampung semua siswa bersekolah dalam satu sesi, yakni pagi semua. Selama ini diberlakukan sistem shift, yakni, separuh masuk pagi, separuh masuk siang. Yang masuk siang anak anak seringkali sudah capek dan ngantuk.
Sementara salah satu undangan, Sri Wahyuni, ibu dengan dua balita ini menanyakan apa riyadhah yang dijalani sehingga Adam Rusydi bisa sukses seperti saat ini. Mengingat mayoritas yang hadir adalah ibu ibu dengan anak kecil, mereka ingin anak anaknya kelak bisa sesukses Adam Rusydi.
“ Saya tidak menjalani tirakat apa apa. Tapi alhamdulillah saya punya ibu yang ahli puasa Senin-Kamis dan seorang ahli tirakat yang selalu mendoakan saya. Beliaulah orang yang kuat yang selama ini memotivasi kami, ibaratnya jimat saya, tanpa beliau, saya tidak mungkin sampai mencapai semua ini. “ ujarnya merendah.
Sesi terakhir diisi dengan penyampaian pesan dan kesan oleh Bu Qoniah selaku Ketua Yayasan TK Dharma Wanita. Dalam sambutannya, ia merasa sangat bangga bisa bertemu anak didik yang sukses. Dalam kenangannya, Adam Rusydi kecil adalah anak yang lucu, pendiam, kalem tapi pintar. Bahkan kalau gak disuruh, ia tetap diam. Ia berpesan agar Adam Rusydi tetap konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat juga amanah dalam menjalankan tugasmya sebagai wakil rakyat di DPRD Propinsi Jatim. (nora)