Neo-Demokrasi
Ekbis Headline

PG Assembagoes Giling 200.000 Ton Tebu

Percobaan giling tebu di PG Assembagoes Situbondo.

Situbondo, NEODEMOKRASI.COM – Manajemen Pabrik Gula (PG) Assembagoes Situbondo mencatat giling tebu sekitar 200 ribu ton dari target awal giling pada tahun 2021 sebanyak 350.000 ton tebu.

General Manajer PG Assembagoes Situbondo Agus Priambodo mengemukakan hingga pertengahan Agustus 2021, pabrik gula di Kecamatan Asembagus itu baru menggiling tebu sekitar 60 persen dari target 350.000 ton. “Hingga pertengahan Agustus, pabrik baru giling 200 ribu ton tebu dan menghasilkan gula sekitar 13 ribu ton. Memang PG Assembagoes masih belajar giling (belum optimal),” katanya di Situbondo, Kamis (19/8).

Ia menjelaskan bahwa PG Assembagoes belum bisa beroperasi maksimal karena peralatan baru membutuhkan sinkronisasi. Selain itu, kendala lainnya adalah banyaknya tebu petani yang dijual ke pabrik luar daerah. Kata Agus, ke depan diharapkan kepercayaan petani tebu akan terus tumbuh, dan pasokan tebu yang akan digiling akan semakin banyak.

“Tentunya dengan adanya tiga pabrik gula di Situbondo, yakni PG Assembagoes, PG Pandjie dan PG Wringinanom bisa memberikan manfaat untuk Kabupaten Situbondo,” tuturnya.

Agus Priambodo belum bisa memastikan kapan akan tutup giling, karena selama masih ada pasokan tebu dari petani pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara XI, itu, tetap akan giling. “Pada intinya, selama pasokan tebu masih ada PG tetap giling, harapan kami giling hingga akhir September,” katanya.

Sejak 2016, PG Assembagoes dilakukan pengembangan dan modernisasi dengan anggaran sekitar Rp 250 miliar menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015 dan sisanya merupakan dana pendamping investasi PTPN XI. Pengembangan dan modernisasi PG Assembagoes tersebut berupa peningkatan kapasitas giling dari 3.000 ton menjadi 6.000 ton per hari.(dan)

Related posts

Oleng ke Kanan, Truk Tabrak Rumah

Rizki

Polisi dan Perangkat Desa Betro Bikin Budi Daya Lele

Rizki

Bank Jatim Dukung Pemprov Jawa Timur dengan Bansos untuk Kemiskinan Ekstrem

neodemokrasi