Neo-Demokrasi
Olahraga

Mereguk Dolar dan Rupiah di E-Sports

Foto:  Final Kualifikasi Regional Indonesia Timur Piala Presiden Esports 2020 di Grand Atrium Pakuwon Mall, Surabaya, 11-12 Januari 2020 lalu.

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Banyak yang belum mengenal electronic sports alias e-sports atau olahraga elektronik. Olahraga ini memang bisa dikatakan belum memasyarakat layaknya sepakbola, basket, bola voli, dan sebagainya. Ya, e-sports memang selama ini ini lebih banyak digandrungi kaum milenial.

E-sports adalah cabang olahraga yang yang dilakukan menggunakan personal computer (PC), mobile smartphone, dan console. Namun, sejalan dengan perkembangan zaman dan waktu, cabang olahraga baru ini mulai digandrungi oleh kaum milenial.

Bahkan, para pemainnya sudah cukup banyak mengantongi hadiah dengan bermain di penujur negeri, bahkan dalam kejuaraan dunia sekalipun. Tak heran bisa e-sports menjadi salah satu cabang olahraga yang dilirik pemerintah.

Bahkan, pada April 2018 Indonesia sukses menggelar event internasional bertajuk kejuaraan Indonesia Games Championship yang diikuti lebih dari 9.000 peserta dan ditonton oleh 13.000 pengunjung.

Di tahun yang sama, e-sports menjadi cabang ekshibisi di Asian Games yang digelar di Jakarta dan Palembang.

“Potensi e-sports sebenarnya luar biasa jika digali lebih dalam,” ungkap  Tenaga Ahli Muda Kantor Staf Presiden Aditya Syarief ketika berada di Surabaya, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, pemerintah sangat berkomitmen untuk pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya e-sports. “Industri e-sports di dunia dewasa ini merupakan potensi ekonomi yang tertinggi dibanding industri film, musik, maupun olahraga,” jelasnya.

Saat ini, sebagian anak muda Indonesia penggemar game online juga sudah mulai melirik e-sports sebagai profesi dan bukan hanya semata-mata rekreasi. Alasannya bukan hanya sekadar passion. Banyak gamers yang memutuskan untuk terjun sebagai atlet profesional karena cabang olahraga ini bisa memberikan penghasilan yang lumayan.

Oleh karena itu, dalam jangka waktu lima tahun ke depan, pemerintah terus meningkatkan fokus terhadap ekosistem e-sports Tanah Air. Salah satunya dengan menggelar Piala Presiden Esports 2020. Gelaran ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan.

Surabaya berkesempatan menjadi tuan rumah Final Kualifikasi Regional Indonesia Timur Piala Presiden Esports 2020.  Kualifikasi Regional Indonesia Timur telah sukses digelar di Grand Atrium Pakuwon Mall, Surabaya, pada 11-12 Januari 2020 lalu. Hasilnya, ada 10  pemenang yang akan melaju ke Final Nasional Piala Presiden Esports 2020. Final Piala Presiden Esports 2020 akan diadakan di Jakarta, 1-2 Februari 2020 mendatang.

Sepuluh pemenang tersebut adalah Tim Big Akar sebagai pemenang game Free Fire, satu pemenang game e-Football Pro Evolution Soccer (PES), dan delapan pemenang game Mobile Premiere League.

Atlet dan tim e-sports yang bertanding pada Final Kualifikasi Regional Timur di Surabaya terdiri dari 12 tim (48 pemain) untuk game Free Fire, 64 pemain di game e-Football Pro Evolution Soccer (PES), dan 32 pemain di game Mobile Premiere League (MPL). Usai Surabaya, tahapan akan berlanjut dengan Kualifikasi Regional Indonesia Barat yang akan digelar di Bandung pada 18-19 Januari 2020. Pemenang dari dua regional ini akan menjadi wakil Indonesia di final nasional menghadapi atlet-atlet e-sports dari Asia Tenggara, yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Kamboja.

Ketua Panitia Penyelenggara Piala Presiden Esports 2020 Giring Ganesha mengatakan, dukungan publik dan penggemar e-sports di Surabaya terhadap Piala Presiden Esports 2020 sangat luar biasa. Ia berharap animo ini akan terus meningkat seiring perjalanan turnamen yang akan memasuki babak final nasional di Jakarta, mendatang.

“Para pemenang di Kualifikasi Regional Indonesia Timur ini telah membuktikan bahwa mereka layak melaju ke final nasional dan mewakili Indonesia menghadapi para juara dari negara-negara ASEAN lainnya. Kita akan dukung mereka agar mampu mengemban tantangan menjadi juara dan mengharumkan nama bangsa di Piala Presiden Esports 2020,” tutur mantan vokalis Grup Nidji ini.

Giring tak menampik jika hadiah utama berupa uang total Rp 1,5 miliar menjadi pemantiknya.  Dari datanya, jmlah pendaftar Piala Presiden Esports 2020 mengalami peningkatan yang signifikan menjadi 177.098 pemain. Melonjak drastis dari gelaran tahun lalu yang hanya sebesar 15.000 pemain. Jumlah tersebut terbagi atas 23.392 tim atau 123.172 pemain untuk game Free Fire, 2.440 untuk game e-Football PES, dan 51.486 orang untuk game Mobile Premier League.

“Sebenarnya hadiah ini belum seberapa. Di Amerika Serikat, ada satu turnamen yang hadiahnya USD 3 juta. Bahkan, turnamen seperti kejuaraan dunia hadiah totalnya bisa mencapai USD 30 juta,” ungkapnya.

Salah satu permainan yang berhadiah tinggi adalah League of Legends Game yang masuk dalam kategori multiplayer online battle arena (MOBA)  ini sudah menghadirkan 2.000 lebih turnamen dengan total hadiah mencapai USD 49.579.770. Jumlah atlet e-sports yang memainkan game ini tercatat lebih dari 5300 pemain profesional.

Giring Ganesha yang juga menjabat CEO Indonesia Esports Premiere League (IESPL) ini mengungkapkan, potensi e-sports di Indonesia luar biasa. Bahkan berkembang hingga ke berbagai daerah di Indonesia Timur. Oleh karena itu, pihaknya menggelar Final Kualifikasi Regional Indonesia Timur di Surabaya.

Ia yakin akan muncul pemain dan tim esports dari Indonesia Timur yang mampu bersaing di tingkat nasional melawan tim-tim e-sports mancanegara.

Penyelenggaraan Piala Presiden Esports 2020 yang memasuki tahun kedua ini merupakan kolaborasi IESPL sebagai mitra Pemerintah Indonesia melalui Kantor Staf Presiden (KSP). Mereka bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.(dan)

 

Related posts

Aji Santoso Ogah Meremehkan, Wajib 3 Poin

neodemokrasi

Decathlon Salurkan Bantuan 120 Raket Bulu Tangkis kepada 2 Klub

Rizki

Wabup Sidoarjo Berharap Atlet Voli Berprestasi di Kejurnas

Rizki