Neo-Demokrasi
Jatim

Menkopolhukam Machfud MD Bagikan Masker di Terminal Bungurasih

Menkopolhukam Machfud MD berdialog di Terminal Purabaya, Sidoarjo.

Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membagikan masker kepada pengemudi bus, di Terminal Purabaya, Sidoarjo. Keampuhan masker ini lebih dari 90 persen untuk menolak penyakit dan menghalangi virus itu menular ke orang lain.

Hal itu disampaikan oleh Mahfud saat melakukan kampanye protokol kesehatan pandemi Covid -19 dengan membagikan masker. Pembagian itu diserahkan secara simbolis ke kepala UPTD Terminal Purabaya dan awak bus.

Mahfud mengatakan bahwa Virus Corona itu betul-betul penularan sangat cepat dan masif. Sampai saat ini pemerintah belum memiliki vaksin. Untuk menghadapi Covid-19 caranya ada dua. Yang pertama mencegah bagi belum terkena (vaksin) dan yang kedua mengobati.

“Sedangkan untuk obat bagi pemerintah masih tersedia, sehingga angka kesembuhan semaking meningkat. Tetapi juga tidak sedikit yang menjadi korban kematian,” cetus Mahfud dalam sambutannya di Terminal Purabaya Sidoarjo, Sabtu (3/10).

Mahfud menambahkan, tetapi untuk vaksin sampai sekarang belum ada, pemerintah mengusahakan bulan November dan Desember. Itu pun vaksin masih dalam proses usaha.

“Sementara belum ada vaksin maka pemerintah menyerukan kepada seluruh masyarakat dan kantor-kantor pemerintah atau swasta. Begitu juga kegiatan tranportasi publik dan tempat rekreasi supaya bisa dimulai dinormalkan tatapi dengan menerapkan protokol kesehatan,” tambah Mahfud.

Protokol kesehatan sebagai pengganti vaksin, sebelum ditemukannya vaksin dalam bentuk obat itu ada empat. Yang pertama memakai masker pada saat akan keluar rumah. Karena masker tidak bisa ditulari dan menulari orang kalau kebetulan ada virus.

“Jadi vurus itu akan menular dari mulut ke hidung dan ke mata. Akan terlindung kalau memakai masker tidak menulari dan ditulari orang lain. Ada yang mengatakan bahwa keampuhan masker ini lebih dari 90 persen untuk menolak penyakit atau virus tersebut,” terang Mahfud.

Yang kedua menjaga jarak, jarak yang dianjurkan itu antara 1,5 sampai 2 meter. Karena dengan jaga jarak tersebut dikawatirkan ada orang lain yang membawa virus. Dengan jaga jarak virus itu tidak akan sampai ke kita virus akan jatuh dengan sendirinya.

“Yang ketiga diharuskan mencuci tangan dengan sabun,  Karena virus itu akan mati dan meleleh dengan sabun. Yang ke empat harus bisa mengatur sirkulasi udara dirumah atau didalam mobil,” pungkas Mahfud.(dan)

Related posts

Antisipasi Harga Beras yang Terus Melonjak, DPKP Provinsi Jatim Dorong Kegiatan Gerakan Pangan Murah Secara Mandiri

neodemokrasi

Aktivis Lingkungan Hidup Protes Reklamasi Pantai di Banyuwangi

Rizki

Reses Dapil Jatim XIII dari Infrastruktur Rusak sampai Perlindungan Korban KDRT

neodemokrasi