Neo-Demokrasi
Gaya Hidup Jatim Politik Pemerintahan

Dr Benjamin Kristiono MARS : “ Pemerintah Harus Optimalisasi Aplikasi Peduli Lindungi Agar Memudahkan Masyarakat yang Mengaksesnnya”

Dr Benjamin Kristianto MARS. Anggota Komisi E DPRD Jatim dari Partai Gerindra.

Surabaya, NEODEMOKRASI. Di era pandemi yang belum usa ini  fungsi sertifikat vaksin sangat krusial, bahkan lebih fungsional dari kartu identitas diri. Sebagai syarat wajib agar bisa melakukan berbagai aktifitas outdoor dan perjalanan jauh. Sertifikat vaksin dalam bentuk elektronik sendiri merupakan versi modern yang sudah terintegrasi dengan sistem E-HAC (Electronic – Health Alert Card), yaitu Kartu Kewaspadaan Kesehatan.

Keharusan memiliki sertifikat/kartu vaksin sebagai tanda sudah melakukan vaksinasi  sebagai syarat bepergian ditetapkan dalam SK Kadisparekraf DKI Nomor 495 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM COVID-19 di Sektor Usaha Pariwisata. Selanjutnya, aturan dari Surat Edaran Kementrian Perhubungan, yakni SE 56/2021 yang mengatur tentang transportasi darat, SE 58/2021 tentang transportasi perkeretaapian, dan SE 59/2021 tentang transportasi laut .Bagi yang belum memiliki kartu vaksin, harus menunjukkan hasil negatif PCR untuk penumpang pesawat dan antigen untuk bus dan kereta api.

Dirjen Kemendag menyatakan, untuk bisa mengunjungi mal juga harus menunjukan sertifikat vaksin Covid-19. Bagi yang belum vaksinasi karena alasan kesehatan atau penyintas Covid-19 wajib menunjukkan surat keterangan dokter. Bagi yang yang tidak melaksanakan ketentuan akan mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang telah diatur dalam UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana telah diubah oleh UU No 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU ITE”).

Kendati dasar hukum yang mengatur keharusan memiliki kartu vaksin sebagai syarat berkegiatan di luar dan perjalanan, sudah ada. Faktanya, masih banyak masyarakat yang kesulitan mengakses bukti vaksinasi di aplikasi Peduli Lindungi. Sebagai aplikasi yang merilis bukti vaksin sampai saat ini masih sering mengalami banyak kendala . Terbukti banyak masyarakat gagal mengakses kartu vaksin padahal sudah melakukan vaksin lengkap dosis 1 dan 2. Upaya upaya alternatif yang disarankan aplikasi tersebut untuk bisa mengakses layanan kartu vaksin via email, juga mendapat respon lamban.

“Program vaksin adalah program nasional, aplikasi Peduli Lindungi sifatnya juga nasional. Nah, idealnya, karena aplikasi ini digunakan banyak orang. Maka pemerintah harus bisa mengoptimalkan kemampuan aplikasi tersebut. Baik kekuatan hardware, kestabilan server, kemampuan jaringan, dan kecepatan /speed update. Kendala tidak matchingnya antara data yang diinput/dientry diaplikasi dengan data yang didaftarkan saat melakukan vaksinasi, seringkali menjadi penyebab, kartu vaksin tidak bisa muncul” jelas Dr Benjamin Kristianto MARS. Anggota DPRD Jatim dari Partai Gerindra.

“ Bukan itu saja, kendala kendala yang sering membuat aplikasi Peduli Lindungi error /trouble ini akhirnya menyulitkan orang, khususnya yang hendak bepergian. Misalkan sudah SWAB dan rapid sebagai syarat wajib yang mau menggunakan pesawat dan hasilnya juga sudah diinput diaplikasi. Nyatanya, . jam terbang sudah mepet tapi bukti tidak bisa muncul. Nah, pemerintah pusat harus melakukan pembenahan, perbaikan bagaimana agar aplikasi Peduli Lindungi bisa diakses dengan cepat, baik hasil rapid, SWAB, PCR (polymerase chain reaction) maupun kartu vaksinasi. Sehingga ada kejelasan bagi yang mau bepergian” tutup pemilik klinik Sheila Medika, klinik di kawasan Juanda yang memberikan layanan SWAB dan PCR dengan tarif paling ekonomis di Surabaya ini.

Kendati sibuk melayani pasien di ruangan praktiknya di kawasan Semambung, Gedanan , Sidoarjo.Dokter lulusan FK Unpad Bandung ini dan melanjutkan prodi S2 Manajemen rumah Sakit(MARS) di Unair Surabaya tetap rajin tilik masyarakat di wilayah dapil untuk sosialisasi prokes.

“ Dalam kondisi sehatpun masyarakat harus tetap menerapkan prokes ketat, disiplin 5M juga 3M dan screening antigen. Bagi yang belum vaksin harus bisa menunjukkan bukti tes antigen yang dianggap valid jika hasilnya negatif (maks 1×24 jam) atau bukti tes PCR hasil negatif (maks 2×24 jam) beserta KTP. Juga wajib dilengkapi dengan kode QR yang dapat diverifikasi secara digital dan ingat, Sertifikat vaksinasi juga berfungsi sebagai syarat perjalanan dan hanya boleh diperlihatkan kepada petugas yang berwenang. ” pesan politikus yang juga menjabat Ketua Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) Partai Gerindra.

Dokter Ben, panggilan akrabnya, juga mewanti wanti pentingnya vaksin sejak dini yang berfungsi tidak hanya meningkatkan Herd Immunity, membantu menekan i penyebaran virus COVID-19, tetapi juga meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah gejala COVID yang berat,  juga mengurangi risiko kematian. (nora)

Related posts

Menu Sehat Kolaborasi Dari Pada by Hangry dengan V-Soy

Rizki

Bank Jatim Borong Dua Penghargaan Top GRC Awards 2022

neodemokrasi

Elemen Masyarakat Sidoarjo Tolak Kedatangan HRS

neodemokrasi