Neo-Demokrasi
Headline Kesra

Dilatih PPGD, Driver Ambulan di Banyuwangi Pingin Tambah Lagi

Peserta diajarkan cara membawa korban keluar maupun masuk dari ambulan.

Banyuwangi, NEODEMOKRASI.COM – Sekitar 50 driver ambulan yang mengikuti Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) At Taubah, Desa Glagah, Rogojampi, Banyuwangi, Ahad 14/3), merasa puas. Mereka ingin suatu saat ada pelatihan lainnya terkait operator ambulan.

PPGD kepada operator ambulan ini memang menarik perhatian. Pemateri  Dian Rahmadin Akbar tak hanya memberikan teori-teori saja. Namun ia langsung mempraktikkan penanganan terhadap korban kecelakaan, korban bencana atau korban yang mengalami kegawatdaruratan sehari-hari.

Yang paling menarik, peserta dilatih dengan simulasi untuk menangani korban secara langsung lalu menandunya ke dalam mobil ambulan. Meski disertai humor sesama peserta, namun mereka tetap mengikuti pelatihan dengan serius.

Salah satu materi adalah pijat jantung dan memberikan nafas buatan atau resusitasi jantung paru (RJP). Diasumsikan pada korban yang pingsan dan ditandai tidak teraba nadi di leher atau carotis. “Jadi, sebelum menangani korban harus pahami dulu 3A. Yakni amankan diri,  lingkungan, lalu pasien,” ujar Dian Rahmadin Akbar.

Selain itu, lebih dulu cek kesadaran korban sambil menepuk-nepuk dan membangunkannya dari arah depan. Lalu, sebagai penolong diharapkan untuk meminta bantuan dengan cara menelepon ke Emergency Call Center daerah setempat seperti 118 atau 119.

Sebelum melakukan pijatan terlebih dahulu penolong juga diajarkan cara merasakan denyutan nadi carotis yang berada di leher. Apabila tidak teraba maka segera melakukan pijat jantung. Agar pijatan jantung bisa konstan ritme tekanannya, diperkenalkan aplikasi CPR Metronome. Para peserta juga diperkenalkan teknik bidai dan sling untuk tangan yang patah.

Ponirin, salah satu peserta asal Desa Bangunsari, Kecamatan Songgon, mengaku mendapat pengetahuan baru di pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan ini  sangat bermanfaat terutama untuk para driver ambulan.

“Dulu pernah ikut pelatihan di PMI semacam ini. Tapi kalau yang ini lebih spesifik. Saya puas dengan pelatihan ini,” ungkapnya di sela-sela pelatihan.

Menurutnya, ke depannya lebih sering dilakukan pelatihan semacam ini. Ia ingin meningkatkan kapasitasnya sebagai driver ambulan. Apalagi,  jika terjadi kecelakaan di jalan, mereka sudah punya pengalaman dan tahu cara menghandel.

Sementara, Muhammad Shodiq, warga Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, mengatakan, dia baru mengetahui adanya pelatihan ini bagi driver ambulan. Shodiq ingin ke depan ada pelatihan lagi agar driver ambulan kian terampil.

“Pelatihan ini sangat membantu. Saya dapat ilmu lagi dan tambah pengalaman. Suatu saat pasti akan bermanfaat,” ungkap Shodiq yang menekuni driver ambulan selama dua tahun ini. Ia juga berharap ke depan para driver ambulan lebih kompak dan solid.(dan)

Related posts

Semmi Jatim Adakan Pelantikan Pengurus Bersama

Rizki

Pimpinan Polsek Buduran Berganti

Rizki

Polisi Sidoarjo Sebar Imbauan Kamtibmas

Rizki