Neo-Demokrasi
Jatim Politik Pemerintahan

Dari Soal Dampak Pembangunan Bandara, Pengadaan Perpustakaan sampai Kelangkaan Pupuk

Kunjungan di lokasi Bandar udara Dhoho yang pembangunannya sudah mencapai 51 persen.

Kediri. NEODEMOKRASI.COM .Agenda reses 3 tahun 2021, yang berlangsung sejak 29 Oktober sampai 5 November 2021 menjadi kesempatan pertama bagi Sri Hartatik untuk bisa lebih dekat dengan konstituen yang diwakilinya. Anggota komisi D, DPRD Jatim dari fraksi Golkar yang berangkat dari dapil Jatim VIII meliputi Kota dan Kabupaten Kediri ini merasa reeses merupakan ajang silaturahmi untuk bisa saling berdialdg tentang problem masyarakat dan mencarikan solusi strategisnya. Untuk itu, politisi perempuan Partai Golkar ini memaksimalkan momen tersebut untuk menggali dan menyerap aspirasi masyarakat sebanyak banyaknya di Dapil. Reses menjadi kewajiban pada wakil rakyat sebagai saah satu fungsi yang diembannnya sejak Agustus lalu. Selain menyapa warga, ia bersama tim melakukan dialog dengan para kepala desa, camat, kelompok ibu ibu, juga kunjungan ke pondok-pondok pesantren, gapoktan-gapoktan di wilayah kabupaten Kediri.

Kegiatan reses hari kedua anggota fraksi Partai Golkar digelar di Dusun Gunungbutak, Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri dan dihadiri sekitar 150 warga masyarakat yang mayoritas kelompok ibu ibu, pengurus desa dan perwakilan warga desa sekitarnya. Senin (1-11-2021). Pada kesempatan ini, politisi yang berlatar belakang pengusaha kontraktor ini menerima banyak masukan dan usulan yang sangat beragam yang intinya harapan besar masyarakat akan terealisasinya program program pemerintah yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa.

Pertama, keluhan masyarakat terkait pembangunan bandara Dhoho Kediri yang saat ini sudah mencapai 51 persen telah memicu terbelahnya desa di mana bandara itu berada menjadi 2 bagian. Yakni, 3 dusun di bagian selatan bandara dan 3 dusun bagian utara bandara. Imbasnya , untuk menjangkau akses ke pemerintah atau akses pelayanan publik harus muter sejauh 7 km . Untuk itu masyarakat minta dibuatkan akses jalan tembus agar bisa memperpendek jalur tersebut. Juga harapan masyarakat sekitar bandara untuk bisa dilibatkan dalam kegiatan usaha di bandara.

Reses di Dusun Gunungbutak, Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kediri, yang dihadiri 150 warga

Masyarakat meminta kepada Sri Hartatik untuk mengajukan jatah khusus untuk warga lokal yang tinggal di sekitar bandara. Jangan semuanya diberikan kepada investor/pengusaha dari luar. Seperti diketahui pembangunan bandar Udara Dhoho Kediri yang dibangun Gudang Garam berlokasi di desa Jatirejo, kecamatan Banyakan, Grogol, Bulusari dan Tarokan, Kediri ini saat ini sudah melibatkan hampir 50 persen penduduk lokal dalam proyek pembangunannya. Tetapi harapan masyarakat ke depan, seyogyanya, warga di 4 daerah ini dilifasilitasi dengan program program pembinaan UMKM ataupun pelatihan kegiatan usaha yang nantinya akan menunjang operasional bandara.

“ Kalau harus muter sejauh 7 km, tentu bukan jarak yang pendek. Untuk itu saya berharap baik pihak proyek pembangunan bandara maupun pemerintah , segera mempertimbangkan solusi untuk memotong jarak tersebut. Misalkan dengan membuat jalan pintas yang lebih praktis yang akan berfungsi menormalisasi aktifitas dan kegiatan warga masyarakat sekitar bandara. Juga hendaknya, keberadaan bandara ini ikut berkontribusi dalam upaya pemberdayaan warga juga peningkatan kesejahteraan warga di sekitar bandara . Juga adanya unit fasilitas pelayanan pembantu di desa Bulusari “ harap mantan bendahara DPP HPK Kosgoro 1957 ini.

 

Kunjungan ke SDN Bulusari 3, diterima Kepsek didampingi Kepada Desa, serta perwakilan Muspika .

Saat kunjungan di SDN Bulusari 3, ada permintaan dari pihak sekolah untuk pengadaan perpustakaan mengingat sekolah yang sudah beridir sejak 1984 SD ini sampai saat ini belum memiliki fasilitas untuk membaca. Sedangkan syarat pengadaan perpustakaan, minimal pihak sekolah memiliki 100 siswa sedangkan SDN Bulusari 3 sudah berjumlah 130 siswa. Artinya sudah memenuhi syarat untuk mendirikan perpustakaan sendiri, tetapi membutuhkan bantuan dana untuk merealisasikannya. Perpustakaan sangat vital tidak hanya berfungsi sebagai sarana belajar dan menggali informasi pembelajaran. Perpustakaan juga menunjang pencapaian tujuan sekolah , yakni pendidikan dan pengajaran. Menanggapi permintaan tersebut, Sri Hartatik berusaha mengkomunikasikannya dengan pemerintah dan pemerintah daerah agar bisa merealisasikan harapan SDN Bulusari 3 tersebut.

Terakhir, pada acara temu dialg dengan para petani dan gapoktan yang didampingi kepada desa dan camat, mereka ini mengelnhkan perihal kelangkaan pupuk untuk mendukung tanaman pertanian. Kalaupun pemerintah sudah menyediaakan pupuk subsidi, tetapi porsinya kurang mencukupi. Karena jatah pupuk disesuakan jumlah luas lahan pertanian. Pupuk mnejadi langka karena tidak sinkronya antara jatah yang diberikan pemerintah dengan kebutuhan pupuk petani. Mengenai soal ini Sri Hartatik menyangupi untuk mengkomunikasikannya dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah dan provinsi, agar segera ditemukan solusinya.(nora)

Related posts

Bank Jatim Raih Indonesia Best Bank 2021

neodemokrasi

Prabowo-Gibran Jadi Pilihan Utama Milllenial dan Generasi Z

neodemokrasi

ITS Umumkan 2.560 Mahasiswa Baru Jalur SKM

neodemokrasi