
Surabaya.NEODEMOKRASI.COM. Perang dagang yang dilancarkan AS yang menyasar ke semua negara membuat perekonomian dunia dalam ketidakpastian. Pengenaan tarif baru untuk Indonesia dan negara lainnya yang semula direncanakan berlaku mulai Rabu (9/4), ditunda hingga 90 hari ke depan. Penundaan tarif resiprokal untuk berbagai negara termasuk Indonesia, kecuali untuk China karena Beijing melawan dengan memberikan tarif balasan sehingga membuat Trump menunda pemberlakuan tarif pajak tersebut.
Mau tidak mau kebijakan tarif impor AS juga mempengaruhi pelaku eksor produk unggulan UMKM Jawa Timur secara signifikan. Beberapa produk ekspor UMKM yakni kategori produk gerabah dan produk ikan kemasan. Namun secara umum didominasi produk perhiasan, tekstil, alas kaki, elektronik, kayu, dan barang dari kayu. Kebijakan tarif impor AS ini selain berdampak sangat signifikan terhadap penurunan ekspor, mengganggu rantai pasok, penurunan produksi, ancaman terjadinya PHK, menurunnya PAD dan pertumbuhan ekonomi Jatim.
” Jadi, pemerintah ini harus memberikan penguatan real terhadap UMKM yang pasti ini berdampak luar biasa terhadap UMKM. Dalam bentuk apa ya? Paling tidak pendampingan, syukur-syukur nanti kalau ada penguatan modal, karena mereka pasti akan berkurang Modalnya itu ya Jadi kalau misalnya kemarin modal 1M cukup Sekarang tidak cukup Sudah minimal 1,3 Include pajaknya” ujar H M Khusnul Khuluk, anggota Komisi B DPRD Jawa Timur dari fraksi PKS.
Lebih lanjut pihaknya yang juga menjalankan bidang usaha ikut merasakan dampak ini walaupun bukan termasuk kategori ekspor.
“Jadi dengan kenaikan pajak yang 12 % itu saja, sudah berat. Istri saya yang akan jualan spare part saja ikut kena imbasnya. Jadi kalau dulu itu 100 juta cukup satu ruangan, tahun berikutnya tidak cukup, jadi berkurang. Tahun ke-2 malah gede lagi kalau nggak ditambah. Harus ikut kebijakan pajak barang mewah yang 12% yang ditetapkan pemerintah. Kategorinya memang untuk barang mewah tapi kenyatakannya begitu diumumkan naik semua. Nah, ini otomatis semua, karena pabrik juga kena kenaikan pajak “ tambah mantan anggota DPRD Kabuoaten Lumajang 3 periode ini.
“. Jadi kalau harapan saya terhadap pemerintah ini ya ada pendampingan dan penguatan modal. Kayak apa caranya di tengah kesulitan kita semuanya efisiensi ini ya harus berperan aktif. Jangan dibiarkan UMKM ini bertahan dengan sendirinya. ” harapnya.
“Jadi secara resmi kami di pusat Fraksi PKS sudah meminta kepada Presiden Prabowo untuk melakukan negosiasi. Karena Donald Trump ini kan orang bisnis, jadi dia latar belakangnya bisnis. Orientasinya bisnis. Jangan sampai mengikuti perang juga. Ada beberapa negara yang ikut perang, istilahnya perang tarif. . Dan itu nanti hancur semuanya, masyarakatnya yang akan hancur semuanya. Sehingga sikap resmi yang kemarin yang disampaikan oleh fraksi PKS, negosiasi. Barangkali bisa diturunkan dan seterusnya itu. Termasuk dengan negara-negara yang lain, PKS mengimbau agar ada negosiasi-negosiasi agar semuanya bisa berjalan, tidak egois terhadap negaranya masing-masing. Amerika kan pasar dunia, pasar semua produk dunia. Jadi kalau Indonesia ini dampaknya akan luar biasa.”jelasnya.
Dijelakannya juga, bahwa nilai ekspor Indonesia mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Jumat (4/4/2025), ekspor nonmigas Indonesia ke AS pada Februari 2025 sebesar US$ 2,347 miliar. Angka ini lebih tinggi dibanding Februari 2024 sebesar US$ 2,101 miliar dan Januari 2025 sebesar US$ 2,329 miliar. Total ekspor Indonesia ke AS pada Januari-Februari 2025 tercatat US$ 4,677 miliar. Angka tersebut juga lebih tinggi dibanding Januari-Februari 2024 sebesar US$ 4,091 miliar.
“ Jadi jumlah ekspor kita luar biasa sebetulnya. Dampaknya akan sangat besar . Efeknya yang akan ditimbulkan juga akan sangat besar. Kita ke Amerika begitu kena 34 % ini, ya pasti akan berdampak yang sangat besar di tengah kondisi ekonomi yang sedang krisis dan lesu sekarang ini “ tutupnya.(nora)