Neo-Demokrasi
Ekbis Headline

Arus Peti Kemas SPTP 2021 Tumbuh 7 Persen

15 terminal peti kemas dan 6 anak perusahaan akan segera beroperasi.

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Arus logistik 2021 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Salah satunya terlihat dari realisasi arus peti kemas yang mencapai 107 persen atau tumbuh 7 persen dibandingkan tahun lalu. PT Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat arus peti kemas sepanjang 2021 sebanyak 10.973.567 TEUs. Sementara pada 2020 sebanyak 10.208.492 TEUs.

Corporate Secretary SPTP Widyaswendra mengatakan, arus peti kemas tersebut merupakan arus konsolidasi dari 15 terminal peti kemas dan 6 anak perusahaan di bawah pengelolaan perseroan.

“Arus peti kemas tersebut arus yang tercatat dalam kurun waktu satu tahun di terminal peti kemas yang akan dikelola oleh SPTP pada tahun 2022 ini,” kata Widyaswendra, Senin (31/1).

Target tahun ini sebanyak 11.641.285 TEUs. Pihaknya optimis target dapat tercapai seiring sejumlah pembenahan yang dilakukan di terminal peti kemas. Pembenahan dimaksud meliputi standardisasi dan digitalisasi bisnis proses, peningkatan kompetensi bagi pekerja dan juga TKBM, serta peningkatan kehandalan peralatan penunjang kegiatan terminal.

Perseroan direncanakan tahun ini akan mulai mengelola dan mengoperasikan 15 terminal peti kemas dan 6 anak perusahaan secara bertahap. 1 Januari lalu, SPTP secara resmi melakukan pengoperasian TPK Nilam di Surabaya.

“Pada 3 Januari, menerima pelimpahan saham atas 6 anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Pada hari ini, SPTP akan kembali mengoperasikan 3 terminal yakni TPK Belawan, TPK Banjarmasin, dan TPK Semarang,” katanya, Selasa (1/2).

“Standardisasi yang kami lakukan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas yang selanjutnya akan berdampak pada jumlah kunjungan kapal ke terminal, dengan demikian arus peti kemas juga akan meningkatkan,” lanjutnya.

Pengamat maritim dari ITS, Saut Gurning menyambut baik pengoperasian terminal peti kemas dalam satu entitas subholding ini. Hal ini mempermudah proses perencanaan dan koordinasi sehingga memiliki keseragaman. Standardisasi dan kesamaan proses bisnis menjadi satu perhatian.

“Kinerja operasional juga perlu ditingkatkan, agar waktu kapal di terminal lebih cepat atau dipangkas. Sehingga tujuan menekan biaya dan meningkatkan kinerja logistik dapat tercapai,” terangnya. (dan)

Related posts

Pembunuh Kakak Beradik Divonis Seumur Hidup di PN Sidoarjo

Rizki

Bank Jatim Catat Kredit Sindikasi Rp3,2 Triliun

neodemokrasi

Aniaya Teman Kencan, Pemuda Sumput Dibekuk Polisi

Rizki