Neo-Demokrasi
Kesra

13 Mahasiswa Unesa di Wuhan Masih Aman

Foto:  Para mahasiswa Unesa yang menerima beasiswa belajar di Central China Normal University (CCNU).

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa Prof. Nurhasan menyatakan, 12 mahasiswanya  yang menerima beasiswa belajar di Central China Normal University (CCNU) sekarang dalam kondisi aman dan sehat.

Sembilan di antara mereka adalah penerima beasiswa Pusat Bahasa Mandarin Unesa (Confucius Institute). Sedangkan tiga lainnya mendapat beasiswa dari Pemerintah Cina.

’’Semua di sana baik-baik saja,’’ ujar Nurhasan, Minggu (26/1). Ia mengungkapkan soal itu saat dimintai tanggapan oleh sejumlah media dan terus melakukan koordinasi dengan KBRI yang ada di Cina.

Dia juga ikut prihatin atas merebaknya Virus Corona yang saat ini sedang mewabah di Cina. Harapannya, virus tersebut dapat segera mereda dan semua mahasiswa Unesa yang saat ini sedang berada di Wuhan dapat segera pulang ke Tanah Air dan berkumpul kembali dengan saudaranya.

Ditambahkan Nurhasan, 13 mahasiswa itu terdiri atas 8 mahasiswa Unesa yang sedang menempuh studi beasiswa di Wuhan. Mereka terdiri dari  4 mahasiswa program 1 semester, 4 mahasiswa program 2 semester, dan 5 mahasiswa alumni Unesa program S2.

Mereka saat ini diimbau untuk tidak bepergian ke tempat-tempat keramaian. Semestinya mereka berada di kampus lebih baik. Hal ini sesuai prosedur pemerintah Cina.

Selain itu, setelah melakukan berkomunikasi dengan mahasiswa yang berada di sana, Nurhasan mendapatkan informasi bahwa izin tinggal mahasiswa yang menerima beasiswa 1 semester akan habis pada 2 Februari. Sementara saat ini Wuhan sedang diisolasi.

Mahasiswa tersebut langsung diberi arahan untuk tenang oleh lembaga yang akan membantu tambahan beasiswa dan segala sesuatunya. “Kami senantiasa berdoa agar mereka selalu baik-baik saja,” katanya.

Nurhasan menambahkan, para mahasiswa tersebut saat ini masih tinggal di Wuhan, karena sudah ada penanganan dari kampus setempat. “Di CCNU memang sudah ada penanganan tersendiri dari kampus kepada mahasiswanya, khususnya mahasiswa asing,” ujarnya.

Di kampus setempat, lanjut Nurhasan, ada alat pengukur suhu di setiap asrama dan ada pengecekan khusus setiap malam. “Selain itu ada pendamping untuk setiap lantai pada tiap daerah. Jadi sudah cukup menjaga,” ujarnya.

Semua itu dilakukan sebagai bentuk perhatian dan dukungan kepada mahasiswa Unesa yang saat ini berada di Wuhan.(dan)

Related posts

SRPB Jatim Gelar Bimtek Srikandi Siaga Bencana di Royal Plaza

Rizki

Bupati Mojokerto Ikut Distribusi Air Bersih untuk Desa Duyung

Rizki

Bantu Pasien Covid-19, Mahasiswa ITS Konversikan Kapal Perintis Jadi Semi Rumah Sakit

neodemokrasi