Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Seorang perempuan bernama Suwarsih (40), ibu satu anak, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Desa Sugihwaras RT 13 RW 04, Candi, Senin (18/7).
Jasadnya pertama kali ditemukan oleh anak dan saudaranya saat hendak berkunjung ke rumahnya pagi itu. Dia ditemukan dalam kondisi ditutupi kain seprei di dalam rumah yang terkunci.
Tetangga korban, Ruwika (48) mengatakan korban diketahui telah bercerai dengan suaminya sejak 3 tahun lalu dan mempunyai satu anak. Ia kemudian diketahui tinggal di rumahnya di Desa Sugihwaras bersama seorang pria selama 2 tahun ini.
“Dari pengakuan korban semasa hidupnya bahwa laki-laki yang tinggal di rumahnya suami sirinya. Nikahnya sudah dua tahun yang lalu,” kata Ruwika kepada wartawan, Senin (18/7).
Selama tinggal berdua, tetangga kerap mendengar suara ribut-ribut pertengkaran. Hal ini terjadi hampir setiap hari. “Hampir setiap hari mereka sering bertengkar. Kalau bertengkar mengeluarkan kata yang tidak pantas didengar,” terang Ruwika.
Pagi sekira pukul 05.30 WIB, anak, adik, dan keponakan korban mendatangi rumahnya. Tapi saat tiba di sana, kondisi rumahnya dalam keadaan terkunci. “Akhirnya mereka berinisiatif untuk menjebol gembok yang mengunci pintunya. Pas masuk tiba-tiba keluar lagi dengan nangis secara histeris,” kata Ruwika.
Dia melanjutkan, kejadian itu sontak membuat warga sekitar keluar rumah. Saat ditanya ada apa, pihak keluarga korban mengatakan kalau korban yang diketahui bernama Suwarsih itu sudah meninggal dunia. “Segera setelah itu, warga menghubungi kepolisian soalnya warga gak berani mendekat. Korban kondisinya ditutupi kain-kain,” jelasnya.
Ditanya lebih jauh terkait kondisi keseharian korban, dia mengaku terakhir melihat korban pada hari Sabtu lalu. Setelah itu korban sudah tidak pernah terlihat lagi.
Sementara itu, salah seorang Tim Inafis dari Polresta Sidoarjo saat ditanya terkait kondisi korban mengaku korban ditemukan di dalam kamar dalam kondisi tidak bernyawa. “Iya korban meninggal di dalam kamar,” terangnya.
Korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Porong untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematiannya. (dan)