Magetan, NEODEMOKRASI.COM – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengunjungi sentra industri kulit di Magetan. Hal ini dilakukan guna mengetahui secara langsung kondisi pergerakan ekonomi. Di sana, gubernur bertanya kepada para perajin maupun pedagang aneka kebutuhan fashion tersebut.
Ditemui di salah satu toko penjualan aneka kerajinan terbuat dari kulit, tampak Gubernur Khofifah memilih tas dan sandal yang akan dibawa pulang ke Surabaya, sebagai oleh oleh khas Magetan.
“Produk kulit Magetan itu paling toplah di Jawa Timur ini. Sambil saya ngecek bagaimana dampak dari pandemi Covid-19. Menurut pemilik toko ini, lebih dari 50 persen penurunan dari omzet yang biasanya,” ujarnya, Minggu (10/10).
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini berharap, setelah Kabupaten Magetan berstatus level 1, seluruh sektor ekonomi di masyarakat dapat kembali bergerak dan tumbuh. Namun tetap diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Vaksinasi yang terus dipercepat. Jadi gas dan rem semuanya berseiring. Ekonomi tumbuh, masyarakatnya sehat, Magetan bangkit, sejahtera, Jawa Timur bangkit, sejahtera,” pesannya.
Begitu juga dengan yang disampaikan Bupati Magetan Suprawoto. Para pelaku UMKM kulit ini mengalami penurunan omzet lebih dari 50 persen selama pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM.
“Ini lebih dari 50 persen penurunannya. Jadi biasanya Sabtu-Minggu ramai, sekarang ini kondisinya relatif sepi,” ungkapnya.
Bupati Magetan mengaku senang ketika Gubernur Jatim Khofifah berkunjung. Tidak hanya memantau kondisi ekonomi, tetapi juga memborong sejumlah produk kulit seperti tas maupun sandal.
“Kunjungan Ibu Gubernur ke sini, salah satunya melihat, sekaligus belanja, tentu memberikan semangat tersendiri bagi perajin di Magetan untuk tetap berusaha dan eksis. Mudah mudahan Covid-19 segera terkendali sehingga ekonomi segera pulih,” harapnya.
Diakuinya, sentra kerajinan kulit di Jalan Sawo, Magetan ini, biasanya ramai pembeli ketika musim wisata, yakni hari Sabtu dan Minggu. Namun, akibat pandemi, hingga penerapan PPKM, sementara penjualan masih belum meningkat. (dan)