Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Unit Jatanras Polrestabes Surabaya memback up jajaran Polsek Gubeng mengungkap kasus pembegalan dan perampasan. Kejadian pembegalan terjadi pada Minggu (1/9) dini hari di Jalan Ngagel Jaya (depan Puskesmas Pucang Anom). Korban adalah warga Jalan Sidotopo Baru yang akan menjemput istrinya yang bekerja sebagai karyawati di sekitar lokasi pembegalan.
Dari aksi pembegalan yang dilakukan oleh sekitar 10 pemuda, korban mengalami luka berat di bahu tangan sebelah kiri. Namun motor yang dikendarai gagal diambil oleh para pelaku. Tiga hari berikutnya aksi kembali terjadi pada Kamis (5/9) dini hari. Aksi begal yang terjadi di Jalan Nias depan Pijat Amirah dengan korban pasangan kekasih setelah makan di nasi goring.
Korban pria adalah warga Jalan Sidotopo Sekolahan yang sedang mengonceng kekasihnya warga Jalan Gubeng Klingsingan. Keduanya mengalami luka terkilir di kaki dan leher juga motor milik korban berhasil digondol oleh 7 pelaku begal.
Dari viralnya kedua peristiwa begal di hari yang berbeda, namun di wilayah hukum yang sama, kini pihak Unit Jatanras Polrestabes membantu Polsek Gubeng dalam melakukan pengejaran kepada para pelaku.
Hal itu diutrakan oleh Kanit Reskrim Polsek Gubeng AKP Sutrisno. Pihaknya memberikan keterangan singkat bahwa para pelaku begal yang meresahkan wilayah hukum Polsek Gubeng sudah teridenifikasi. “Pelaku sudah kita kantongi identitasnya, dan masih kita kejar,” ujarnya, Jumat (6/9).
Reskrim Polrestabes Surabaya diperintah untuk mem-back up. “Untuk sementara kami masih melacak identitas pelaku dan melakukan pengejaran. Namun kita tidak bisa memberikan keterangan secara jelas. Khawatirnya pelaku membaca berita dan melarikan diri,” papar seorang perwira reskrim Polrestabes Surabaya.(dan)