Neo-Demokrasi
Politik Pemerintahan

Dr Sri Untari Bisowarno: ” Kunci Sukses Pendidikan itu di Sarpras dan Tenaga Pendidikan”

DR Sri Untari Bisowarno, Ketua Komisi E DPRD Jatim

Surabaya. NEO DEMOKRASI. COM. Untuk mendukung program pembelajaran  yang lebih kreatif dan inovatif  akan terus diupayakan pemerintah dalam rangka mewujutkan ambisi Indonesia Emas 2045. Karena mencetak SDM mumpuni dan berkualitas diawali dari proses  sukses bidang pendidikan. Adalah terobosan sangat menarik ketika Presiden Prabowo berencana membagikan 300 ribu unit  Smart TV  untuk sekolah-sekolah di Indonesia. Tarjetnya,  selain membuka peluang bagi guru untuk merancang metode pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, sesuai dengan perkembangan zaman digital, juga mempermudah pemahaman materi yang sulit yang biasanya disampaikan dengan pola pengajara konvensional.

“Terobosan Smart TV  menjadi  awal yang baik oleh pemerintah untuk bisa membantu sekolah-sekolah terkait dengan Smart TV. Perkara jumlah yang  sekitar 300 ribu unit saya rasa masih kurang tapi nanti biar ditambahkan lagi ,” ujar ketua Komisi E, DPRD Jatim, Dr Sri Untari Bisowarno.

Dijelaskannya lebih lanjut bahwa sekolah SMA-SMK di Jawa Timur itu ada 4 ribu sekian. Kalau total seluruh sekolah pihaknya tidak tahu jullahnya karena SD-SMP kan juga di dalam naungan kabupaten kota. Sehingga menurutnya kalau pemerintah mau mulai melakukan itu baik-baik saja.

“Asal nanti dijaga yang namanya kualitasnya. Dijaga jangan sampai enggak bisa dipakai begitu seperti cerita-cerita seperti itu. terutama daerah-daerah terpencil. akses internetnya kan masih susah. Iya karena jumlahnya masih sedikit kasihkan saja pada daerah yang memiliki akses internet yang baik. Jangan sampai ngasih barang tapi gak bisa dipakai Ini kan utamanya untuk bisa mengakses pembelajaran virtual dengan baik ” tambahnya.

Menurut Dr Sri Untari di Jawa Timur daerah terpencihnya sudah tidak banyak. Jadi mungkin daerah laut seperti Pamekasan dan Sumenep. Yang kecamatannya ada sembilan kecamatan di  di kepulauan.. Ada tapi tidak terlalu banyak. Pihaknya berpendapat untuk Jawa Timur sajja  bisa  dilakukan. Sebagai salah satu upaya untuk mencetak SDM yang qualified untuk memenuhi semua kriteria ini. jadi dibutuhkan proses pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Karena efek yeng mempengaruhi terwujutnya pendidikan yang baik itu sesungguhnya adalah sarpras (sarana prasarana) dua tenaga kependidikannya. Sarana dan prasaana sekolah yang memadai, dan guru yang tersedia dengan baik, itu akan sangat membantu untuk Indonesia. Itu kuncinya . Menurut saya. Coba anak-anak sekolah terus gak didukung dua unsur itu, tidak akan bisa belajar dengan baik. Dua itu kunci terbaik, karena orang tua itu selalu mau investasi untuk pendidikan anak-anak. Tetapi kalau investasi tadi tidak diimbangi dengan sarpras yang baik dan kemudian tenaga pendidikan yang baik dari pemerintah itu juga akan menjadi pertanyaan bagi orang tua. ” jelasnya.

“Harapan saya pemerintah pusat bisa membantu kami untuk bisa memperbaiki sarpras di SMA, SMK, negeri maupun swasta. Kalau sekolah rakyat pasti, karena memang sudah dijamin. Saya gak ragu kalau sekolah rakyat. Karena sudah dibangun, sudah dijamin, semuanya ada. Tapi di luar sekolah rakyat, ini kan perlu dukungan. Mengingat PAD Jawa Timur turun. Mulai tahun 2025 turun 4,9 triliun akibat undang-undang HKPD. Sehingga kami harus berusaha untuk mendorong mencari pendapatan dari non-pajak. Salah satunya adalah kontribusi BUMD. Kemudian pendapatan lainnya kekayaan daerah, pendapatan sah yang lain-lain. Yang itu, pokoknya prinsipnya tidak memberatkan rakyat melalui pajak lah, gimana caranya kita tidak membuat rakyat semakin sedih,”pungkasnya. (nora)

Related posts

Dukung Ketahanan Pangan, Ajak Warga Desa Manfaatkan Pekarangan Kosong

neodemokrasi

Medan Menjadi Tuan Rumah Rakernas Apeksi 2026

Rizki

Tendik ITS Gagas Revolusi Keselamatan Kerja

Rizki