Neo-Demokrasi
Ekbis

Okupansi Hotel di Jatim di Bawah 15 Persen

Kawasan pegunungan Bromo yang juga ditutup.

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Dampak penyebaran Covid-19 melanda pelaku industri pariwisata Jawa Timur. Setidaknya, 24 pemda sudah menutup tempat wisata dan menunda event pariwisata sampai Jumat (20/3).

Sejumlah tempat wisata yang menjadi daya tarik wisata di Jawa Timur seperti Taman Wisata Alam Kawah Ijen, Kusuma Agro Wisata, dan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (BTS) sudah ditutup.

Pemprov juga sudah menutup Museum Mpu Tantular dan menunda Majapahit Travel Fair 2020. Batas penutupan tempat wisata ini bervariasi. Antara 29 Maret-31 Maret mendatang.

Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga menyebutkan, tingkat okupansi atau keterisian kamar hotel di berbagai wilayah di Jawa Timur terus menurun hingga di bawah 15 persen.

Hotel berbintang di Jatim dengan fasilitas meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), tingkat okupansinya maksimal hanya 10 persen. Sedangkan hotel nonbintang maksimal 15 persen.

Permintaan atau pesanan di restoran dan rumah makan yang ada di Jawa Timur, di tengah status Siaga Darurat Bencana Covid-19 Jawa Timur, juga mengalami penurunan tajam di angka 20 persen.

Salah satunya penyebabnya, penyebaran Covid-19 telah memengaruhi jumlah wisawatan mancanegara yang masuk dari pintu Bandara Internasional Juanda. Sejak Januari lalu, jumlahnya terus menurun.

Jumlah WNA yang masuk dari Bandara Juanda Januari lalu 17.567 orang. Selama Februari, jumlahnya menurun menjadi 11.817 orang. Sedangkan sampai 19 Maret kemarin, jumlahnya hanya 5.389 orang.

Tidak hanya di bidang pariwisata, dampak perekonomian akibat wabah Covid-19 di Jawa Timur juga makin mengkhawatirkan. Sebab itulah Pemprov Jawa Timur membentuk Satgas Khusus Mitigasi Ekonomi.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menjelaskan, satgas ini terdiri dari Asisten Perekonomian, Biro Perekonomian, dan Bidang Perekonomian Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda).

Termasuk di dalam satgas ini sejumlah pakar ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya. Profesor Muhammad Nuh dan Bank Indonesia Perwakilan Jatim akan melakukan supervisi kinerja satgas.

“Hari ini kami akan membahas pemetaan yang lebih spesifik lagi, bagaimana upaya mitigasi dampak ekonomi dari COVID-19 untuk Jawa Timur,” kata Emil di Gedung Negara Grahadi Sabtu (21/3).

Soal makin terpuruknya industri pariwisata, Emil bilang, Gubernur Khofifah menekankan dua hal. Social savety net (perlindungan sosial) dan realokasi anggaran sebagai stimulus ekonomi.

“Kami akan godok dua hal itu secara intensif dalam pertemuan dengan tim ekonomi hari ini. Satgas ekonomi ini nanti juga akan masuk ke dalam Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 di Jatim,” ujarnya.

Dengan adanya Satgas Ekonomi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jawa Timur itu kini memiliki empat satgas yang akan menangani bidang masing-masing.

Tiga satgas selain ekonomi antara lain Satgas Promotif Preventif, yang diketuai Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Suban Wahyudiono; Satgas Kuratif  yang diketuai Dirut RSUD dr Soetomo dr Joni Wahyuadi; dan Satgas Tracing, yang terdiri dari Dinkes dan Dinsos.(dan)

 

Related posts

Pandemi Mendera, Laba Bersih Astra Merosot

Rizki

SIG Gelar Pasar Murah BUMN 2022, Sediakan 2.500 Sembako

Rizki

Libur Lebaran, Bengkel Astra Peugeot Tetap Siaga

Rizki