Neo-Demokrasi
Opini

Menghadapi Mental Block Ketika Menjadi Wirausaha

Anton Eko Yulianto SE, MM

Ketika memulai  dan menjalankan bisnis, sering kali secara tidak sadar kita mengalami hambatan dari dalam diri sendiri, yaitu mental block. Mental block berupa pernyataan-pernyataan  pesimis dari dalam diri sendiri  terhadap hidup.

Rata-rata untuk memulai bisnis, keluhan yang umum disampaikan adalah tidak punya modal, tidak didukung keluarga, malu, tidak bakat, tidak tahu caranya berbisnis, tidak mengerti manajemen ini itu, dan sejuta alasan lainnya.

Bahkan ketika bisnis sudah berjalan, mental block kembali muncul dari dalam diri kita. Seperti ketakutan akan mengalami penurunan omzet, ancaman persaingan, berubahnya selera pasar, ditinggalkan sumber daya manusia, kekurangan modal, dan lain-lain. Hal ini tentunya akan berdampak serius pada bisnis yang dijalani, apabila kita tidak bisa membongkar mental block yang ada dalam diri.

Seperti apa sih mental block ini sehingga menjangkit banyak orang, khususnya yang menjadi wirausaha. Virus ini bisa menyerang siapa saja. Latar belakang seseorang juga mempengaruhi mental block ini. Biasanya terjadi pada orang yang sudah lama di zona  nyaman, gampang menerima, dan pemalas.

Itulah mental block. Tanpa sadar kita terprogram untuk melakukan hal-hal yang justru menghambat kemajuan kita. Seorang entrepreneur sangat tergantung kepada mental yang positif, dan semangat tinggi. Sehingga jika dia memiliki mental block yang menghalangi berbagai aktivitasnya, maka akan celakalah dia. Dengan begitu, mental block itu harus dihancurkan agar mindset seseorang selalu positif dan mendapatkan hasil akhir yang positif pula.

Ketika memasuki  dunia bisnis, mindset yang baik itu harus selalu diterapkan dalam setiap langkah. Hal ini karena dalam dunia bisnis yang pertama kali dibutuhkan adalah sebuah keyakinan akan usaha yang ia jalankan.

Ketika dalam diri seorang pebisnis masih ada mental block, maka dapat dipastikan bahwa ia akan sangat kesulitan untuk maju. Hal ini dikarenakan karena  setiap apa yang akan dilakukannya selalu dihantui dengan pikiran yang negatif. Tanpa disadari bahwa apa yang nanti dilakukan akan mengikuti apa yang dipikirkan.

Dalam hidup kita mengenal hukum Law of  Attraction atau hukum tarik menarik. Tanpa disadari, ada getaran hebat yang sedang bekerja dalam diri Anda. Ia seperti ‘magnet hidup’ yang mampu menarik benda-benda atau hal-hal yang Anda dambakan dan menolak apapun yang tak diinginkan

Tapi pada prinsipnya Law of Attraction itu adalah segala hal terjadi berdasarkan pikiran Anda.  Apabila Anda berpikir baik atau buruk, X atau Y secara konstan, maka itulah yang  didapatkan.

Hal ini dalam ajaran Islam diperjelas oleh hadist sebagai berikut.  “Aku (Allah) berdasarkan sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Apabila dia berbaik sangka, maka dia akan mendapat kebaikan. Jika berprasangka buruk, maka keburukanlah yang akan datang” (HR. Ahmad).

Dalam hadist ini sangat bisa meluruskan pemahaman kita  bahwa  berbaik sangka kepada Allah adalah hal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sebaliknya, berburuk sangka kepada Allah sangat dilarang. Sehingga saat kita memiliki cita-cita dan sebuah tujuan yang baik, maka cara terbaik adalah berdoa dan meminta. Kemudian yakin bahwa Allah akan mengabulkan, dan menghilangkan segala keraguan kepada-Nya.

Kita masih ingat ketika almarhum Glen Fredly mengarang lagu berjudul Cintaku Berakhir di Bulan Januari.  Lagu tersebut menjadi hits dan mendatangkan rezeki yang luar biasa bagi Glen Fredly dari hasil penjualan rekaman  dan konsernya. Namun karena terlalu sering diulang-ulang, akhirnya menancap  dialam bawah sadarnya, maka beberapa tahun kemudian, pernikahannya dengan Dewi Sandra benar benar berakhir di bulan Januari.

Betharia Sonata dalam salah satu lagunya Hati yang Luka ada satu bait syair yang sangat terkenal: pulangkan aku pada ibu bapakku …dst. Beberapa tahun kemudian dia benar-benar dipulangkan oleh suaminya ke orang tuanya.

Ini harus menjadi perhatian bagi kita bahwa mengelola alam bawah sadar harus berhati-hati  karena Allah sesuai prasangka hambanya. Apa yang kita pikirkan, baik positif atau negatif, maka itu yang akan terjadi pada diri kita. Oleh karena itu, lebih baik kita berpikiran yang positif dalam berbisnis, membayangkan yang bagus-bagus. Salah satunya adalah menghilangkan mental block yang muncul dari dalam diri kita supaya output yang dihasilkan juga bagus dan positif.

Masih segar dalam ingatan penulis, berpuluh-puluh tahun yang silam ketika sudah mapan dan mempunyai reputasi sebagai vendor  di PT Pertamina (Persero). Ada keinginan untuk bisa melebarkan sayap bisnis di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi waktu itu.

Mental block yang mengganggu bisa diminimalkan sambil terus berpikiran positif bagaimana bisa menjadi vendor sebuah perusahaan multi national company di Indonesia. Dengan berbagai ikhtiar memanfaatkan network bisnis disertai doa dan mengelola alam bawah sadar yang baik, maka hal itu benar- benar terjadi. Akhirnya kita bisa menjadi vendor dari PT Unilever Indonesia.

Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan multi national company sesuai apa yang diprogram dialam bawah sadar kita, Kun fayakun, ternyata Allah berkehendak sesuai prasangka kita. Beberapa tahun kemudian alam bawah sadar yang liar kembali berimajinasi ingin mempunyai bisnis yang bisa melayani orang lain dengan baik dan barokah.

Dengan ikhtiar dan doa serta mengelola alam bawah sadar yang baik, maka Allah memberikan jalan. Yaitu bisa ikut kemitraan perusahaan haji umrah terbesar di Indonesia. Kemudian, bisa melayani jamaah bertahun tahun dengan baik sesuai dengan program alam bawah sadar yang telah dilakukan sebelumnya.

Disini, sekali lagi hadist di atas terbukti bahwa Allah sesuai prasangka hambanya. Apa yang selalu dipikirkan dan dibayangkan dengan baik, maka output yang terjadi akan yang baik pula.

Lalu bagaimana solusi cara mengatasi mental block dalam diri Anda ? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan mental block yang muncul dari dalam diri kita.

– Buat daftar mental block Anda. Jujur pada diri sendiri dan  tulis sebanyak-banyaknya mental block yang biasanya berupa statement negative dalam bisnis yang Anda jalankan.. Berarti statement negative tadi dirubah menjadi positif, dan terus diprogram di alam bawah sadar Anda secara terus-menerus melalui ikhtiar dan doa (ibadah).

– Terus menggali ilmu bisnis  dan tidak takut untuk mencoba sesuatu yang baru

– Belajarlah manajemen risiko bisnis dengan baik. Semakin Anda bisa memperkecil risiko bisnis Anda, akan semakin optimis dan berpikiran positif.

– Biasakan mengonsumsi berita dan informasi, terutama di bidang bisnis dari sumber yang akurat dan terpercaya. Berita hoaks sekarang ini merupakan sumber mental block yang sangat luar biasa dan sering membuat orang jadi pesimis.

– Bergaullah dengan komunitas orang yang mampu memancarkan aura positif dan mampu memberikan  motivasi dan inspirasi, yang membuat kita selalu optimis.

Maka, sekali lagi mental block itu harus dihancurkan dan dikubur dalam-dalam dan menggantinya dengan pikiran yang selalu positif dan optimis dalam segala hal.  Kunci keberhasilan bisnis ada pada diri sendiri.

Kita tinggal merenungkan saja. Apakah Anda yakin bahwa  bisa sukses dalam berbisnis, atau, Anda selalu berpikir bahwa takut akan kegagalan lebih besar daripada yakin akan keberhasilan bisnis?

Sekali lagi, semua itu dimulai dari diri sendiri, yang dibangun mulai dari pikiran alam bawah sadar yang harus dikelola dengan baik. Bagaimana dengan Anda?.(*)

*) Penulis adalah dosen tetap STIESIA Surabaya, pengajar mata kuliah Kewirausahaan dan Pemasaran. Selain sebagai praktisi bisnis dan pemasaran di Surabaya, sekarang juga  menjabat sebagai komisaris di PT MJE Grup Jakarta.

Related posts

Sendang Biru Masih Menyisakan Pekerjaan Rumah

Rizki

Peran Budaya dan Gaya Hidup dalam Mendongkrak Bisnis Komoditas Kopi di Indonesia

neodemokrasi

Kecerdasan Paripurna dalam Perspektif Profesionalisme Akuntan

neodemokrasi