Neo-Demokrasi
Headline Jatim Kesra

Pembangunan Tanggul di Sungai Gedangan Trenggalek Telah Rampung

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berbicara dengan petani setempat saat meninjau pembangunan tanggul bronjong di aliran Sungai Gedangan, Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.

Trenggalek,  NEODEMOKRASI.COM– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa pembangunan tanggul bronjong di aliran Sungai Gedangan, Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, telah rampung 100 persen. Kepastian itu ia sampaikan usai meninjau langsung lokasi pembangunan, Kamis (4/12).

Pembangunan tanggul ini merupakan respon cepat Pemprov Jawa Timur dalam menangani dampak banjir besar yang melanda Trenggalek pada bulan Februari dan Juni 2025. Saat itu, banjir menyebabkan kerusakan tanggul sungai, saluran irigasi dan berdampak serius pada lahan pertanian serta mengancam permukiman warga serta jalan raya.

Penanganan dilakukan di Desa Kertosono, Kecamatan Panggul berupa pembangunan tanggul sepanjang 654 meter dengan tinggi ±5,5 meter, bangunan groundsill sepanjang total 53 meter dengan tinggi ±3 meter, pemasangan tiga krib setinggi 4 meter, serta pipanisasi sepanjang 158,5 meter.

Keseluruhan pekerjaan menggunakan APBD Pemprov Jatim senilai Rp15,85 miliar. Termasuk pembangunan tanggul bronjong di Desa Panggul sepanjang 90 meter.

“Apa yang diinginkan dari program besar Presiden Prabowo tentang swasembada pangan tidak mungkin bisa dicapai kalau irigasi teknisnya tidak lancar. Nah Irigasi teknis ini juga sangat terkait pada proses yang banyak terdampak karena banjir, pengalihan air sungai,” ujarnya.

Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, pembangunan ini merupakan tindak lanjut dari usulan Pemkab Trenggalek setelah banjir memutus saluran irigasi yang mengairi 240 hektare sawah di lima desa. Yakni Gayam, Nglebeng, Panggul, Kertosono, dan Wonocoyo.

Khofifah berharap sistem pipanisasi dan bronjong yang telah dibangun mampu meningkatkan produktifitas petani, mengurangi risiko banjir dan mencegah air meluap ke permukiman dan jalan raya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan terima kasih atas langkah cepat Pemprov Jatim. Ia menyebut banjir yang kerap terjadi sebelumnya merusak irigasi dan membuat petani tidak bisa berproduksi optimal. “Terima kasih Ibu Gubernur. Alhamdulillah ini gerak cepat dari provinsi dimana dengan anggaran yang tidak sedikit, manfaatnya jauh lebih tidak sedikit,” ucapnya.

Bupati Arifin menambahkan bahwa kondisi geografis Trenggalek yang 70 persen merupakan kawasan perbukitan membuat lahan pertanian datar sangat terbatas. Sehingga keberadaan pembangunan tanggul bronjong dan pipanisasi saluran irigasi ini menjadi solusi vital bagi para petani.

“Kami selalu senang saat berdiskusi dengan Ibu Gubernur karena tidak hanya fokus pada pertanian semata, tapi juga yang agro ekologikal atau pertanian yang berbasi ekologi,” pungkasnya. (dan)

Related posts

Puluhan Sapi Milik Peternak Prambon Divaksin Booster PMK

Rizki

Peduli Korban Banjir, Bank Jatim Salurkan Donasi Untuk Korban Banjir Bandang Situbondo

neodemokrasi

Bank Jatim Serahkan Santunan Duka Kepada 105 Keluarga Korban Stadion Kanjuruhan Malang

neodemokrasi