Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Selama 5 hari pasca pembakaran dan pengrusakan Mapolsek Tegalsari, gedung tersebut tidak bisa lagi melaksanakan tugas pelayanan masyarakat. Mapolsek Tegalsari merupakan bangunan cagar budaya yang mengalami kerusakan hingga 90 persen dan tidak bisa berfungsi.
Kini, Polsek Tegalsari sementara berkantor di Bawaslu Jatim yang berada di Jalan Tanggulangin No. 2, Tegalsari. Persiapan berdirinya Polsek Tegalsari pada Kamis (4/9) dilakukan dengan membersihkan Gedung Bawaslu milik Pemprov Jatim.
Selama bersih-bersih dan persiapan kanto, Kapolsek Tegalsari Kompol Riski Santoso memberikan keterangan bahwa bersih-bersih itu akan dilakukan secepatnya. Untuk sementara waktu, pelayanan di wilayahnya dialihkan ke Polrestabes Surabaya.
“Alhamdulillah kami diberi tempat untuk berkantor sementara. Insya Allah dalam waktu satu dua hari semua peralatan sudah lengkap, baik laptop, printer, dan sebagainya,” ujarnya.
Untuk pelayanan sehari hari sebelum kantor Polsek Tegalsari difungsikan di kantor Bawaslu, pelayanan berupa permohonan SKCK, pelayanan SPKT, lalu lintas, Samapta, dan sebagainya dilaksanakan di Polrestabes Surabaya. “Jadi khusus untuk pelayanan masyarakat kegiatan sehari-hari dan tahanan tetap dititipkan ke Polrestabes Surabaya,” lanjut Rizky Santoso.
Rizki tidak mengetahui kapan renovasi Mapolsek Tegalsari yang dibakar oleh perusuh bisa rampung. Bila markasnya yang lama sudah rampung renovasi, pihaknya akan kembali lagi. “Kondisi belum direnovasi. Insya Allah secepatnya nanti setelah selesai kurang lebih mungkin satu tahun kami akan kembali ke Mapolsek Tegalsari yang lama,” tambahnya.
Sebagai informasi, beberapa hari sebelumnya, pasca Polsek Tegalsari dibakar perusuh, Polri telah bersurat kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Surat itu berisi permohonan dicarikannya tempat sementara untuk digunakan sebagai markas bagi anggota Polsek Tegalsari. Akhirnya, Kantor Bawaslu Jatim itu dipinjamkan.(*)