
Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Satreskrim Polrestabes Surabaya dan polsek jajaran memamerkan tangkapan pelaku pencurian motor (curanmor) periode bulan Oktober-November 2025. Terdapat puluhan tersangka yang dipamerkan dalam rangka pemeliharaan kamtibmas yang aman dan kondusif di Surabaya dengan ungkap sebanyak 43 kasus.
Dari kasus tersebut terdapat 42 orang tersangka yang dia ntaranya 40 orang laki-laki (1 anak-anak) dan perempuan sebanyak 2 orang. Dari puluhan pelaku ini terdapat residivis sebanyak 8 orang.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan menjelaskan, puluhan kasus ini terungkap terbanyak dari rekaman CCTV. “Imbauan kepada masyarakat lingkungan ayo kita pasang CCTV. Agar jika ada kejadian akan sangat membantu dalam pengungkapan,” pinta Kombes Luthfi, Selasa (2/12) malam.
Dari puluhan kasus ini, para pelaku beraksi di pemukiman sebanyak 31 kasus yang diungkap. 7 kasus lainnya pelaku menyasar pertokoan atau kantor, 7 kasus rumah kos, 3 kasus hotel, dan 1 kasus di tempat ibadah, yakni masjid.
Kos-kosan merupakan lokasi yang kerap jadi sasaran pelaku. “Dari beberapa tersangka yang kita tangkap, kejadian paling banyak adalah di kos-kosan,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Luthfie Sulistiawan.
Menurutnya, ada sejumlah alasan kenapa kos jadi target favorit para pelaku. Antara lain karena area parkir di kos umumnya berada di luar pagar. Ssekalipun berada di dalam pagar, pintunya sering tidak dikunci karena aktivitas penghuni yang keluar masuk. “(Pelaku) relatif lebih leluasa. Mereka bisa menyamar sebagai anak kos,” kata Lutfhie.
Oleh karena itu, ia mengimbau pemilik kos agar lebih waspada. “Sekali lagi saya sarankan kepada para pemilik kosan untuk memperhatikan masalah ini. Terutama memasang CCTV dan juga untuk menertibkan kunci pagar,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar warga memperhatikan kualitas penempatan CCTV untuk menunjang keamanan. Sebab, dalam beberapa kasus, banyak yang rekamannya kurang optimal. “CCTV yang dipasang warga sangat membantu, tetapi ada juga yang jadi kendala karena pemasangannya terlalu tinggi, sehingga ketika di-zoom mukanya (pelaku) pecah dan tidak terlihat jelas,” tutur Luthfie.
Selain itu, ia turut mendorong pemukiman untuk mulai menerapkan one gate system atau portal pintu masuk demi mempersulit akses pelaku kejahatan. “Lingkungan yang belum terpasang CCTV ayo kita pasang. Sistem one gate system atau portal itu juga sangat membantu kami,” pungkasnya.
Yang paling menonjol, yakni tangkapan dari Polsek Lakarsantri. Seorang wanita bernama Intan yang ketika itu diajak pacarnya melakukan pencurian motor. Intan pun akhirnya ikut diamankan dan mendekam dalam penjara. Satu pelaku wanita lainnya tangkapan Polsek Dukuh Pakis. Juga dalam kasus yang sama membantu melakukan aksi pencurian motor.
“Kita juga mengimbau agar masyarakat tidak memarkir kendaraan sembarangan dan juga menambah kunci ganda. Tidak meninggalkan kunci menempel di sepeda motor. Serta segera lapor polisi apabila mengalami kejadian curanmor atau mengetahui pelaku curanmor,” pungkas kapolrestabes Surabaya.
Barang bukti yang diamankan sepeda motor sebanyak 17 unit dan 2 di antaranya sudah dipinjam pakai pemilik, kunci leter T 10 buah, kunci kontak 3 buah, kunci magnet 2 buah, STNK dan BPKB 16 buah, anak kunci 4 buah, HP 3 unit, kunci pas 1 buah dan kunci inggris 1 buah.(dan)
