Neo-Demokrasi
Kesra

Kantongi Kajian Drainase, Ning Ita Kian Serius Tuntaskan Banjir

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita menyiapkan anggaran Rp 107,4 miliar untuk menuntaskan persoalan banjir di wilayahnya.

Mojokerto, NEODEMOKRASI.COM – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita menyiapkan anggaran Rp 107,4 miliar untuk menuntaskan persoalan banjir di wilayahnya. Anggaran tersebut untuk redesain serta membangun 5 titik kolam retensi beserta pompa banjir dan pompa lumpur.

Ning Ita mengatakan, banjir di Kota Mojokerto menjadi masalah klasik yang butuh penanganan serius dan komprehensif. Selain terus memperbaiki saluran drainase, pemkot juga berupaya melakukan terobosan dengan membuat kolam retensi dan pompa lumpur.

“Kegiatan pengendalian banjir terus kami laksanakan tiap tahunnya. Dan itu dapat dilihat dari semakin besarnya alokasi anggaran penanganan banjir pada tiga tahun terakhir,” kata Ning Ita, Kamis (3/12).

Ia menjelaskan, Pemkot Mojokerto telah menangani 16 saluran drainase. Tahun berikutnya naik menjadi 24 ruas. Sedangkan tahun ini menjadi 64 ruas drainase yang ditangani.

“Tahun 2021 nanti kami akan tangani lagi 93 ruas saluran. Target kami adalah perbaikan 124 ruas dengan panjang 367,948 kilometer,” terang Ning Ita.

Berdasarkan letak geografisnya, lanjut Ning Ita, Kota Mojokerto di wilayah cekungan sehingga sulit terhindar dari banjir dan genangan. Terlebih lagi Kota Onde-onde ini diapit beberapa sungai besar. Yakni Sungai Brantas, Ngotok, Brangkal dan Sungai Sadar.

Saat debit sungai-sungai tersebut meningkat, air dari permukiman penduduk tidak bisa mengalir ke sungai. Sehingga banjir pun terjadi. “Upaya kami saat ini bagaimana agar genangan itu cepat surut. Yakni dengan menyedot menggunakan pompa air,” tegasnya.

Kepala Bappeko Mojokerto Agung Moeljono mengatakan, pekerjaan pembongkaran pembangunan kembali (redesain) dan normalisasi membutuhkan anggaran Rp 95,3 miliar. Sedangkan untuk membangun kolam retensi dan pompa air bakal menghabiskan anggaran Rp 12,1 miliar.

Kolam retensi bakal dibangun di 5 lokasi. Secara keseluruhan, luas kolam tersebut mencapai 1.525 meter persegi dengan volume 3.962,3 meter kubik. Perencanaan dan pembangunannya dikerjakan Dinas PUPR. Sedangkan pemeliharaannya di bawah tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto.

“Redesain saluran Rp 95,3 miliar ini termasuk untuk kegiatan rehabilitasi, operasi dan pemeliharaan. Rinciannya untuk saluran primer sebesar Rp 28 miliar, sekunder Rp 36 miliar dan tersier Rp 31 miliar,” ungkapnya.

Agung menuturkan, Pemkot Mojokerto fokus pada penanganan banjir. Program pengendalian banjir menjadi fokus utama dalam RPJMD era Wali Kota Ning Ita. Kebijakan anggaran pemkot juga difokuskan untuk masalah banjir. Ini terlihat dari ploting anggaran yang terus meningkat setiap tahunnya.

“Pada 2017 sebesar Rp 6 miliar, 2018 Rp 12 miliar, 2019 dianggarkan Rp 34 miliar, tahun 2020 Rp 46 miliar direfokusing Rp 25 miliar. Tahun depan kami anggarkan Rp 39 miliar untuk pengendalian banjir,” pungkasnya.(dan)

Related posts

Ikfina Resmikan Dua Jalan Poros dan Jembatan

Rizki

Ika Unair Sidoarjo Gelar Vaksinasi di SMAN 1 Taman Sidoarjo

Rizki

Bupati Mojokerto Bidik OTG

Rizki